Jakarta (ANTARA) - Selama tiga tahun ke depan diperkirakan bakal ada 30 juta dari total 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang melantai ke sistem perdagangan elektronik atau e-commerce menggunakan berbagai platform pemasaran digital.
Metode itu akan memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk memilih barang di mana saja dan kapan saja hanya dengan jari jemari mereka.
Di sisi lain, inovasi tersebut akan membuat pelaku usaha bisa lebih efisien baik dari segi manufaktur maupun pemasaran karena bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Berdasarkan data Asosiasi e-Commerce Indonesia per Mei 2021, sebanyak 21 persen dari target atau 13,7 juta pelaku UMKM sudah memanfaatkan layanan perdagangan elektronik. Mereka menjual produk melalui media sosial dan marketplace.
Pemerintah terus melakukan penyempurnaan infrastruktur telekomunikasi untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital mulai dari pembangunan serat optik bawah laut yang menghubungkan berbagai daerah di Indonesia, pemanfaatan satelit, hingga transmisi microwave link yang menghubungkan titik-titik infrastruktur middle mile dengan last mile.
"Program-program itu disiapkan dalam satu pake besar di sisi infrastruktur," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada pertengahan Juni.
Selain pembangunan infrastruktur telekomunikasi pemerintah juga mendorong kehadiran talenta-talenta digital dengan merilis berbagai program pelatihan mulai dari pelatihan tingkat dasar digital hingga pelatihan untuk keahlian tingkat menengah bagi generasi muda berijazah SMA dan sarjana dengan kuota 100.000 orang per tahun.
Mereka akan mendapatkan pelatihan tentang komputasi awal, artificial intelligence maupun big data dalam upaya mendukung UMKM agar bisa merambah pasar digital.
Sepanjang 2020, sektor ekonomi digital di Indonesia tercatat tumbuh sebesar 11 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan yang tinggi tersebut, ekonomi digital memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp619 triliun.
Baca juga: Mendorong pertumbuhan ekonomi digital
Pameran virtual
Pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih dari setahun memaksa sektor UMKM untuk berinovasi dalam bidang pameran. Kebijakan larangan berkerumun membuat pameran fisik tak memungkinkan untuk digelar, sehingga memunculkan pameran virtual.
Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkenalkan pameran virtual UMKM dalam acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia bertajuk Kilau Digital Flobamora yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (18/6).
Flobamora merupakan singkatan dari Flores, Sumba, Timor, dan Alor, nama pulau-pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pameran virtual itu dibuat untuk memberikan pengalaman baru kepada konsumen terkait kemudahan berbelanja produk UMKM dari Nusa Tenggara Timur.
Terdapat lebih dari 100 UMKM lokal dengan 1.000 lebih produk kreatif mulai dari fesyen, kerajinan tangan, dan makanan serta minuman tersaji pada pemeran virtual tersebut.
Pengunjung hanya perlu masuk ke laman digital kilaudigitalobamora.id, lalu pilih menu pameran virtual dengan memasukkan nama, nomor telepon, dan surel.
Setelah semua data terisi lengkap, pengunjung akan dibawa masuk ke area lobi pameran.
Pada area lobi pengunjung dapat memilih exhibition hall untuk melihat kategori UMKM lokal, yaitu Food A, Food B, Fashion, dan Craft untuk merasakan pengalaman berbelanja virtual.
Ada pula auditorium untuk menonton webinar atau live event yang diselenggarakan terkait industri maupun pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
Setelah memilih salah satu kategori, maka pengunjung akan diarahkan ke pameran agar dapat melihat dan memilih langsung produk yang akan dibeli.
Pengunjung dapat memilih langsung produk yang akan dibeli dengan mengisikan alamat, jenis pengiriman dan metode pembayaran.
Usai memilih metode pembayaran, pesanan akan masuk ke penjual untuk segera disiapkan dan dikirim ke alamat pembeli.
"Banyak pihak dibutuhkan untuk mendorong pengembangan UMKM agar menjadi lebih maju. Pemerintah daerah sangat diharapkan untuk berpartisipasi dalam kolaborasi besar ini mendorong orang-orang untuk berkarya mengembangkan produk-produk UMKM," kata Ketua Panitia Pelaksana Road to Kilau Digital Permata Flobamora Philip Gobang.
Saat ini beragam kegiatan pameran virtual banyak digelar oleh berbagai pihak, di antaranya Pertamina SMEXPO dan Krista Exhibitions yang juga memamerkan produk-produk industri lokal secara daring.
Baca juga: Menkominfo: Teknologi digital dorong kemajuan industri wisata dan UMKM
Pembayaran elektronik
Metode perdagangan elektronik yang menggunakan internet menghilangkan interaksi langsung antara penjual dengan pembeli, sehingga memunculkan mekanisme cara pembayaran yang tak lagi memerlukan uang tunai tetapi fitur pembayaran digital secara non tunai.
Standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan upaya mendukung digitalisasi UMKM sekaligus pemulihan ekonomi nasional selama krisis akibat pandemi COVID-19.
QRIS merupakan salah satu dari 23 key deliverables dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang sudah berjalan sejak peluncurannya pada 17 Agustus 2019 dan mulai diimplementasikan secara penuh pada 1 Januari 2020 lalu.
Selama lebih dari satu tahun implementasi, QRIS telah diadopsi lebih dari 6,6 juta merchant di mana 94 persennya merupakan merchant pada kelompok UMKM.
Sepanjang tahun ini, Bank Sentral menargetkan ada 12 juta merchant baru yang memiliki fitur pembayaran digital tersebut.
Bank Indonesia menargetkan bisa mendorong 62,9 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital dan membawa 91,3 juta penduduk unbanked pada 2025.
"Saya yakin melalui digitalisasi, UMKM kita akan naik kelas, go digital, go export, dan jadi daya dukung ekonomi kita," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Bank Sentral mencatat penerapan QRIS oleh merchant meningkat sejak pandemi COVID-19. Pelaku dompet digital seperti LinkAja, OVO, dan Gopay gencar menerapkan fitur QRIS kepada pengusaha merchant.
Fitur QRIS mampu menjembatani konsumen dan penjual dalam bertransaksi digital karena cukup hanya memindai barcode QRIS untuk menyelesaikan pembayaran.
Baca juga: Wapres harap Kilau Digital Flobamora dukung pemulihan ekonomi nasional
Artikel
Wajah anyar UMKM dalam balutan platform digital
Oleh Sugiharto Purnama
20 Juni 2021 22:44 WIB
Perajin menyelesaikan pembuatan kain tenun di Desa Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/6/2021). ANTARA/Sugiharto Purnama
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: