Pihak perusahaan mengaku tidak langsung dapat mengirim dosis vaksin EU dari pabrik Oxford Biomedica di Inggris sebab pihaknya harus memasok Inggris Raya terlebih dahulu.
Menurut pengacara, hakim telah memutuskan bahwa pabrik itu harus digunakan untuk pasokan Uni Eropa. Akan tetapi, AstraZeneca bisa memenuhi komitmennya dengan EU tanpa menggunakan pabrik tersebut.
Perusahaan tidak berkewajiban mengirim dosis vaksin sesuai jadwal yang tertera di kontrak sampai akhir Juni, namun harus masih mengirim total 300 juta dosis ke Uni Eropa, demikian isi putusan hakim.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vaksin AstraZeneca efektif hadapi varian Delta
Baca juga: EU setuju berikan waktu lebih banyak untuk AstraZeneca kirimkan vaksin
Baca juga: Pakar Australia anjurkan vaksin AstraZeneca untuk usia di atas 60