Bengkulu (ANTARA) -- Sejak pertama kali diluncurkan dan diresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2017, hingga saat ini sudah ada 61 BWM tersebar di 19 provinsi. Dari catatan OJK realisasi pembiayaan BWM mencapai Rp67,4 miliar per Juni 2021 disalurkan lebih kepada 45 ribu nasabah. Bengkulu berencana akan mendirikan BWM pertama pada tahun ini. Hal ini terungkap dalam Rapat pendirian BWM bertempat di Gedung Graha Bank Bengkulu.


Hadir dalam kesempatan Rapat pembahasan tersebut yang bertempat di Gedung Graha Bank Bengkulu, Gubernur Bengkulu DR. Rohidin Mersyah mengatakan bahwa target realisasinya 3 hingga 4 bulan ke depan dapat berdiri Bank Wakaf Mikro (BWM) pertama di Bengkulu. “Namun, perlu disaring betul lembaga yang nantinya menjalankan BWM ini," demikian ucapnya.




Hadir juga dalam rapat tersebut Asisten Staf Khusus Wapres, Yulian Hadromi, SH, LL.M, MM, Kepala OJK Bengkulu, Tito Adji Siswantoro, Dirut Bank Bengkulu, H. Agus Salim, SE, ME dan Ketua Dewan Pakar HIPMIKIMDO Propinsi Bengkulu, Zulhanani SE




Dalam rapat tersebut, Yulian Hadromi, yang merupakan salah satu inisiator rencana pendirian BWM pertama di Bengkulu, menyampaikan bahwa BWM bisa membantu mengentaskan kemiskinan karena model bisnisnya yakni memberikan akses pemodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal. “Hal ini selaras dengan Program Kerja Wapres RI, KH Ma'ruf Amin antara lain UMKM, Ekonomi Keuangan Syariah serta Pengentasan Kemiskinan. Oleh karenanya kami terus mendorong BWM ini dapat segera berdiri di bumi Raflesia,” tegasnya.




Hal senada diungkapkan Kepala OJK Bengkulu, “BWM didirikan untuk bisa mendorong ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan konsep yang sangat sederhana namun sangat memudahkan untuk peningkatan usaha mikro di sekitar pesantren. Kita terus perkuat manfaat BWM ini dengan pembinaan-pembinaan sehingga bisa menaikkan para pengusaha mikro ini ke kelas yang lebih tinggi,” jelasnya.