Jakarta (ANTARA News) - Pejabat senior IMF Perwakilan Indonesia Milan Zavadjil menyatakan bahwa sistem perbankan di Indonesia kuat dan memiliki modal serta kinerja bagus yang tercipta karena membaiknya sistem pengawasan perbankan.
Zavadjil yang dikutip dari keterangan pers di website IMF Jumat menyebutkan kinerja perekonomian Indonesia secara umum sangat baik dalam 10 tahun terakhir dengan memperbaiki makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan terutama di sektor fiskal dan kebijakan moneter.
Pernyataan ini, lanjut Zavadzil sengaja dikeluarkan untuk meluruskan pemberitaan yang keliru oleh media-media di Indonesia mengenai penilaian atas ekonomi Indonesia dalam laporan IMF mengenai kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.
"Beberapa berita media telah salah mengartikan laporan itu dan kami bermaksud meluruskannya," kata Zavadzil.
Dijelaskannya, keberhasilan menghadapi krisis keuangan 2008-2009 menjadi bukti jelas daya tahan sistem dan membaiknya stabilitas keuangan Indonesia yang dibentuk 10 tahun terakhir ini.
Dikatakannya, program penilaian sektor keuangan (Financial Sector Assessment Program/FSAP) adalah analisis menyeluruh dan mendalam mengenai sektor keuangan suatu negara yang telah dimulai sejak 1999 dan diikuti lebih dari 150 negara termasuk negara anggota G-20.
Fokus penilaian program ini yaitu mengukur stabilitas sektor keuangan dan potensi kontribusinya bagi pertumbuhan dan pembangunan.
Penilaian IMF, katanya termasuk melakukan "stress test" kekuatan perbankan Indonesia menghadapi kondisi yang paling ekstrim seperti penurunan pertumbuhan ekonomi.
"Untuk Indonesia hasil `stress test` sangat positif. Dalam tes dengan skenario bawah, meski keuangan bank terkena dampak tetapi permodalan masih bertahan di batas yang ditentukan," katanya.
Dalam kesimpulan IMF, sektor keuangan Indonesia sudah menjadi sistem yang kuat dan itu merupakan sinyal positif bagi investor dalam dan luar negeri.
(D012/B008)
IMF: Perbankan Indonesia Kuat
24 September 2010 12:46 WIB
(imf.org/ANTARA)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: