Banda Aceh tuan rumah cabang layar PON 2024
18 Juni 2021 13:12 WIB
Ilustrasi - Atlet layar Indonesia Hoiriyah memacu perahu layarnya saat bertanding dalam nomor Layar RS:X Putri Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (28/8/2018). ((ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Banda Aceh (ANTARA) - Kota Banda Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah cabang olahraga layar pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera yang diselenggarakan 2024 mendatang.
"Kita sambut baik, kita segera rencanakan pembangunan venue cabor layar untuk PON 2024 di Banda Aceh," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Jumat.
Aminullah mengatakan, Pemerintah Banda Aceh segera menyiapkan lahan seluas 1,2 hektare di kawasan Ulee Lheue yang menjadi lokasi pertandingan layar ke depan.
Baca juga: KONI Sumatera Utara targetkan tri sukses pada PON 2024
"Saya kira sepanjang tidak bertentangan dengan hukum kami sangat setuju, akan segera kita keluarkan rekomendasi lahannya," ujarnya.
Aminullah mengapresiasi keseriusan KONI Aceh mengajukan Banda Aceh sebagai tuan rumah cabang olahraga layar PON Aceh-Sumut ini.
Bukan hanya untuk layar saja, kata Aminullah, Pemkot Banda Aceh juga bersedia dan mendukung penuh jika masih ada cabang olahraga lain yang ingin dipertandingkan di kota tersebut.
Aminullah melihat, event sebesar PON tersebut bisa memberikan efek berlipat ganda terhadap masyarakat Banda Aceh, akan ada perputaran uang yang sangat besar, di mana seluruh atlit, ofisial dan pecinta olahraga dari seluruh nusantara dipastikan hadir ke kota ini.
"Maka, semua sektor menikmati manfaatnya, mulai dari UMKM, penginapan hingga jasa transportasi merasakannya," kata Aminullah.
Baca juga: Menpora dan KONI Aceh bahas infrastruktur PON 2024 dengan PUPR
Kemudian, lanjut Aminullah, jika venue tersebut dibangun maka dipastikan tidak akan mubazir dan terbengkalai setelah perhelatan PON berakhir, karena bisa dimanfaatkan untuk infrastruktur penunjang sektor wisata.
"Saya pikir kalau dibangun di Banda Aceh, tidak akan jadi aset tidur, tidak akan terbengkalai karena bisa kita manfaatkan untuk infrastruktur pariwisata, dan bisa berdampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Ia juga mengatakan, venue layar yang akan dibangun dengan dana APBN senilai Rp 25 miliar tersebut akan menjadi infrastruktur penunjang sektor wisata, apalagi Banda Aceh merupakan kota yang mengandalkan sektor itu.
"Dengan adanya venue itu, maka bisa melahirkan bibit muda olahraga layar yang nantinya dapat mengharumkan nama daerah pada sejumlah event nasional hingga internasional," demikian Aminullah.
Baca juga: Sumatera Utara targetkan peringkat lima besar pada PON 2024
"Kita sambut baik, kita segera rencanakan pembangunan venue cabor layar untuk PON 2024 di Banda Aceh," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Jumat.
Aminullah mengatakan, Pemerintah Banda Aceh segera menyiapkan lahan seluas 1,2 hektare di kawasan Ulee Lheue yang menjadi lokasi pertandingan layar ke depan.
Baca juga: KONI Sumatera Utara targetkan tri sukses pada PON 2024
"Saya kira sepanjang tidak bertentangan dengan hukum kami sangat setuju, akan segera kita keluarkan rekomendasi lahannya," ujarnya.
Aminullah mengapresiasi keseriusan KONI Aceh mengajukan Banda Aceh sebagai tuan rumah cabang olahraga layar PON Aceh-Sumut ini.
Bukan hanya untuk layar saja, kata Aminullah, Pemkot Banda Aceh juga bersedia dan mendukung penuh jika masih ada cabang olahraga lain yang ingin dipertandingkan di kota tersebut.
Aminullah melihat, event sebesar PON tersebut bisa memberikan efek berlipat ganda terhadap masyarakat Banda Aceh, akan ada perputaran uang yang sangat besar, di mana seluruh atlit, ofisial dan pecinta olahraga dari seluruh nusantara dipastikan hadir ke kota ini.
"Maka, semua sektor menikmati manfaatnya, mulai dari UMKM, penginapan hingga jasa transportasi merasakannya," kata Aminullah.
Baca juga: Menpora dan KONI Aceh bahas infrastruktur PON 2024 dengan PUPR
Kemudian, lanjut Aminullah, jika venue tersebut dibangun maka dipastikan tidak akan mubazir dan terbengkalai setelah perhelatan PON berakhir, karena bisa dimanfaatkan untuk infrastruktur penunjang sektor wisata.
"Saya pikir kalau dibangun di Banda Aceh, tidak akan jadi aset tidur, tidak akan terbengkalai karena bisa kita manfaatkan untuk infrastruktur pariwisata, dan bisa berdampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Ia juga mengatakan, venue layar yang akan dibangun dengan dana APBN senilai Rp 25 miliar tersebut akan menjadi infrastruktur penunjang sektor wisata, apalagi Banda Aceh merupakan kota yang mengandalkan sektor itu.
"Dengan adanya venue itu, maka bisa melahirkan bibit muda olahraga layar yang nantinya dapat mengharumkan nama daerah pada sejumlah event nasional hingga internasional," demikian Aminullah.
Baca juga: Sumatera Utara targetkan peringkat lima besar pada PON 2024
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: