Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2011 yang dinaikkan menjadi 6,4 persen dapat tercapai. "Saya telah lakukan diskusi dengan Menkeu soal pertumbuhan ekonomi. Saya kira 6,4 persen itu bisa kita capai," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, apabila target pertumbuhan dinaikkan dari sebelumnya sebesar 6,3 persen, maka ada penerimaan pajak yang harus ditingkatkan.

"Tentu konsekuensinya penerimaan pajak harus meningkat, tax ratio harus naik dari 12,00 menjadi 12,05 persen, atau ada kenaikan Rp3,5 triliun," katanya.

Ia mengatakan untuk mengejar angka pertumbuhan 6,4 persen, maka selain mendorong ekspor, pemerintah juga perlu mengupayakan peningkatan pertumbuhan investasi.

"Yang paling besar itu poinnya investasi. Kalau APBN kan terbatas tapi yang kita harapkan selain ekspor tentu memang investasi. Dan sekarang memang sedang gencar betul," ujar Hatta.

Sebelumnya, pemerintah dalam rapat kerja penyampaian asumsi makro dengan komisi XI DPR RI pada Selasa (21/9), mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011.

"Kita berkeyakinan bahwa kita punya pertumbuhan ekonomi tahun 2010 itu 6 persen dan 2011 kira-kira 6,3 persen. Tapi kita sepakat tadi bahwa pertumbuhan ekonomi akan jadi 6,4 persen," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Dalam raker tersebut, pertumbuhan ekonomi 2011 ditetapkan 6,4 persen, inflasi 5,3 persen atau tidak berubah dari usulan awal. Nilai tukar rupiah menjadi Rp9.250,00 per dolar AS atau menguat dibandingkan usulan awal yakni Rp9.300,00 per dolar AS, sedangkan SBI tiga bulan tetap yakni 6,5 persen.

Adapun asumsi harga minyak dan "lifting" minyak tetap seperti semula, yaitu 80 dolar AS per barel dan 970.000 barel per hari.

Pada kesempatan yang sama beberapa usulan seperti "tax ratio" masih belum disepakati walaupun ada usulan kenaikan menjadi 12,05 persen dari usulan awal 12 persen.(*)
(T.S034*A039/R009)