Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Kamis pada pembukaan pasar turun 0,03 persen, karena pelaku pasar kembali melepas saham, setelah dua hari lalu indeks menguat hingga sempat mencapai 3.405 poin.

Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 3,199 poin menjadi 3,346,634 poin dan indeks LQ-45 melemah 0,02 atau 0,347 poin menjadi 628,190.

Analis bursa saham, Andi Surya di Jakarta, Kamis mengatakan, indeks BEI turun tipis, karena pelaku melepas saham dalam jumlah tidak besar, menyusul melemahnya bursa Wall Street akibat data ekonomi AS yang kurang meyakinkan.

Aksi lepas saham oleh pelaku pasar yang terjadi dalam dua hari ini memang menekan indeks BEI turun tajam setelah sempat menembus level 3.400 poin, katanya.

Meski demikian, peluang indeks BEI untuk naik lagi masih ada, setelah pada Kamis ini aksi lepas cenderung mengecil. Selain itu indeks juga mendapat dukungan dari upaya The Fed (bank sentral AS) yang akan menekan dolar dengan melakukan aksi intervensi di pasar.

Menurut dia, harga saham yang diperjualbelikan pada Kamis siang diperkirakan masih berpeluang untuk naik, karena faktor positif makin besar berada di pasar.

"Kami optimis peluang indeks untuk naik masih ada asalkan faktor positif dari eksternal mendukung pergerakan pasar uang," ucapnya.

Apalagi laju inflasi September 2010 diperkirakan akan berkurang akibat mengendornya tekanan dari sektor makanan.

Karena itu laju inflasi yang makin membaik akan memicu pelaku asing untuk lebih aktif bermain di pasar, ujarnya.

Saham-saham yang menekan indeks antara lain Astra Int turun Rp300 menjadi Rp21.500, saham Indo Tambang Mega melemah Rp250 menjadi Rp39.500, saham Bukit Asam turun Rp250 menjadi Rp19.650 dan saham United Tractor berkurang Rp200 menjadi Rp20.000.
(ANT/A024)