Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengubah tempat karantina sementara di area kantor BPWS sisi Madura menjadi Rumah Sakit Lapangan Bangkalan untuk merawat pasien COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Keputusan ini diambil karena lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan meningkat dalam sepekan terakhir," ujar Plh Sekdaprov Jatim Heru Thahjono didampingi Tenaga Ahli BPBD Jatim Suban Wahyudiono dihubungi dari Surabaya, Kamis.

Pengubahan tersebut ditandai dengan penambahan kapasitas tempat tidur (bed) dan sejumlah fasilitas di area yang berlokasi di Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Saat ini, kata dia, kapasitas tempat tidur masih sekitar 330 unit, dan dalam beberapa hari ke depan kapasitas akan ditingkatkan menjadi 550 unit.

Tak hanya itu, di area tersebut Pemprov Jatim juga akan menyediakan kafe gratis bagi para pasien, tempat olah raga, ruang rapat VIP, asrama tenaga kesehatan dan tempat layanan administrasi.

Baca juga: Kasus naik, Disdik serahkan persetujuan PTM di Bangkalan ke Satgas
Baca juga: Penyekatan Suramadu dari dua arah Surabaya dan Madura diberlakukan


Bahkan, lanjut dia, pengubahan dan perluasan area rumah sakit lapangan tidak hanya memanfaatkan Gedung Pusat Informasi, tapi juga sejumlah tempat kuliner di sekitar area kantor BPWS.

"Sejumlah tenda BPBD Jatim juga telah didirikan untuk melengkapi fasilitas kegiatan," ucap dia.

Sementara itu, menandai peresmian rumah sakit lapangan, pada Kamis sore digelar Khatmil Al-Quran yang diikuti 30 santri dari Lembaga Pendidikan Taman Al-Quran (LPTQ) Bangkalan.

Kegiatan lainnya adalah pemberian santunan kepada 10 anak yatim di sekitar wilayah Kecamatan Labang dan Pondok Pesantren Al-Akhyar, Tambak Agung Desa Ba'engas.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap usaha ini dapat membantu proses percepatan dan penanganan kasus COVID-19, khususnya di Bangkalan.

"Dan yang terpenting dapat mencegah penyebarannya di daerah sekitar," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Di sisi lain, ratusan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 hasil penyekatan Jembatan Suramadu selama beberapa hari terakhir, sampai sekarang masih dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya.

Berdasarkan data hari ini, khusus klaster Madura sebanyak 240 pasien masuk, yang 176 orang (73,3 persen) berasal dari Madura, selebihnya dari berbagai kota di Jatim, Jateng, Jabar dan sebagian luar pulau.

Dari jumlah itu, yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya tercatat 226 orang, sedangkan 14 orang lainnya dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Pemkab Bangkalan buat akses khusus ke lokasi karantina UTM
Baca juga: Gubernur Jatim sampaikan tiga kasus COVID-19 varian India
Baca juga: Menkes: Varian India B1617.2 dominasi COVID19 Jakarta-Kudus-Bangkalan