Kapolri ajak semua pihak dukung program vaksinasi 1 juta/hari
17 Juni 2021 17:44 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri/am.
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak semua pihak, termasuk media, untuk mendukung program 1 juta vaksin per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo guna memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air.
"Mohon dukungan media untuk untuk sosialisasi kepada masyarakat bagi yang belum vaksin agar datang di titik tertentu yang telah ditentukan, seperti di polsek, polres, kodim, koramil, puskesmas, atau stadion dan tempat-tempat lain," kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada hari ini meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bandung, Jawa Barat.
Vaksinasi ini ditarget 10.000 orang dengan sasaran masyarakat umum, seperti lansia, dewasa, dan pralansia. Selain Kota Bandung, vaksinasi ini diikuti warga Kabupaten Bandung, Cimahi, Sumedang, dan Garut.
Menurut Kapolri, program vaksinasi ini terus digenjot di sejumlah daerah. Dalam mendukung program Presiden, potensi TNI dan Polri serta pemda harus dimaksimalkan dengan baik.
"Kami ingin melihat pelaksanaan vaksin di lapangan sehingga tahu akan prosesnya, termasuk teknis di lapangan seperti apa. Ini dalam rangka menindaklnjuti program Presiden 1 juta vaksin per hari," kata Sigit.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI tinjau vaksinasi di wilayah episentrum COVID-19
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mendukung program vaksinasi presiden dengan target 1 juta/hari sekaligus berharap program dapat berjalan dengan baik.
"Kalau lihat masyarakat di Stadion Gelora Bandung ini sangat antusias dan luar biasa. Kami berharap program vaksinasi 1 juta/hari bisa tercapai," kata Hadi.
Selain itu, Panglima berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) walaupun sudah disuntik vaksin.
"Tetap patuhi dengan ketat prokes dengan memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun," kata Panglima mengingatkan.
Bandung mengalami lonjakan kasus COVID-19 usai Idulfitri 1442 Hijriah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan kebijakan pembatasan wilayah dan menyekat kendaraan yang keluar masuk Bandung dalam rangka mencegah penyebaran virus.
Baca juga: Kapolri sebut hanya 1,1 persen masyarakat yang mudik
"Mohon dukungan media untuk untuk sosialisasi kepada masyarakat bagi yang belum vaksin agar datang di titik tertentu yang telah ditentukan, seperti di polsek, polres, kodim, koramil, puskesmas, atau stadion dan tempat-tempat lain," kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada hari ini meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bandung, Jawa Barat.
Vaksinasi ini ditarget 10.000 orang dengan sasaran masyarakat umum, seperti lansia, dewasa, dan pralansia. Selain Kota Bandung, vaksinasi ini diikuti warga Kabupaten Bandung, Cimahi, Sumedang, dan Garut.
Menurut Kapolri, program vaksinasi ini terus digenjot di sejumlah daerah. Dalam mendukung program Presiden, potensi TNI dan Polri serta pemda harus dimaksimalkan dengan baik.
"Kami ingin melihat pelaksanaan vaksin di lapangan sehingga tahu akan prosesnya, termasuk teknis di lapangan seperti apa. Ini dalam rangka menindaklnjuti program Presiden 1 juta vaksin per hari," kata Sigit.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI tinjau vaksinasi di wilayah episentrum COVID-19
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mendukung program vaksinasi presiden dengan target 1 juta/hari sekaligus berharap program dapat berjalan dengan baik.
"Kalau lihat masyarakat di Stadion Gelora Bandung ini sangat antusias dan luar biasa. Kami berharap program vaksinasi 1 juta/hari bisa tercapai," kata Hadi.
Selain itu, Panglima berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) walaupun sudah disuntik vaksin.
"Tetap patuhi dengan ketat prokes dengan memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun," kata Panglima mengingatkan.
Bandung mengalami lonjakan kasus COVID-19 usai Idulfitri 1442 Hijriah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan kebijakan pembatasan wilayah dan menyekat kendaraan yang keluar masuk Bandung dalam rangka mencegah penyebaran virus.
Baca juga: Kapolri sebut hanya 1,1 persen masyarakat yang mudik
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: