Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menempuh strategi komunikasi berbasis kearifan lokal dalam upaya merangsang kesadaran masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

"Tentu personel di satgas daerah juga terbatas, seperti personel TNI-Polri maupun Satpol PP. Oleh karenanya kami dorong di masyarakat itu bukan hanya kepatuhan tetapi kesadaran," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi, dalam agenda virtual Dialog Produktif Kabar Kamis "Jangan Lelah, Jangan Lengah Tetap Disiplin Prokes" yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Satgas COVID-19 pertimbangkan peniadaan agenda libur panjang

Sonny mengatakan pihaknya telah melibatkan kalangan seniman dalam strategi kearifan lokal dengan menggarap kesenian wayang golek, wayang kulit membuat lagu daerah yang berisi tentang pesan protokol kesehatan di tengah wabah COVID-19.

Selain itu, juga digarap sejumlah kesenian Melayu serta lagu dalam bahasa daerah untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat adat tertentu di Indonesia.

Baca juga: Lonjakan COVID-19 di Banguntapan dominan klaster pelaku perjalanan

Baca juga: Satgas: PPKM mikro formula paling tepat hadapi lonjakan COVID-19


"Ini baru saja selesai menggarap lagu berbahasa Madura, jadi nanti akan kami launching," katanya.

Sonny menambahkan strategi itu diharapkan efektif mendorong kepatuhan pada protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) untuk menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat sehingga membangkitkan kesadaran.

"Kami gunakan berbagai upaya menjadi sebuah nilai bagi masyarakat agar muncul kesadaran. Jadi kami mencoba membuat ini sebagai sebuah cara hidup yang baru atau adaptasi kebiasaan baru ini betul-betul melekat di masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Kabupaten Bekasi tambah dua hotel untuk isolasi pasien COVID-19

Baca juga: Satgas: Efektivitas vaksin COVID-19 masih di atas 50 persen