Saham Eropa tergelincir dari rekor tertinggi, tertekan kejutan The Fed
17 Juni 2021 15:16 WIB
Ilustrasi - Seorang pria melintas di depan papan indeks saham di bursa saham Warsawa. Rencana Bank Sentral Eropa untuk membeli obligasi pemerintah telah mendongkrak harga saham-saham Eropa. FOTO ANTARA/REUTERS/Peter Andrews/djo.
Jakarta (ANTARA) - Saham Eropa mundur dari rekor tertinggi pada hari Kamis, mengikuti penurunan semalam di Wall Street, setelah bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), mengejutkan investor dengan mengindikasikan akan mulai mengurangi stimulus besar-besaran lebih cepat dari yang diharapkan.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa turun 0,4 persen pada 07.05 GMT dan menghentikan kenaikan beruntun selama sembilan hari, dengan saham pertambangan, utilitas dan teknologi memimpin penurunan.
Indeks S&P 500 berjangka turun sekitar 0,3 persen sehari setelah indeks acuan AS kehilangan setengah persen menyusul pernyataan dari Fed bahwa ia dapat mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan.
Baca juga: Penguatan minyak angkat saham Eropa, indeks STOXX di rekor tertinggi
Nada Fed tentang pengetatan kebijakan era pandemi sangat berbeda dari sikap Bank Sentral Eropa pekan lalu, ketika mengatakan terlalu dini untuk memperdebatkan penutupan keran uang meskipun ada kenaikan inflasi baru-baru ini.
Semua mata pada hari Kamis akan tertuju pada angka inflasi Mei terakhir untuk zona euro, yang dijadwalkan pada pukul 09.00 GMT.
Dalam berita perusahaan, biotek Jerman CureVac NV merosot 50 persen setelah mengatakan pada Rabu malam bahwa vaksin COVID-19-nya meleset dari tujuan utama dalam uji coba tahap akhir, meningkatkan keraguan tentang potensi pengiriman ratusan juta dosis ke Uni Eropa.
Baca juga: Saham China dibuka rugi lagi, Indeks Shanghai turun 0,28 persen
Indeks STOXX 600 pan-Eropa turun 0,4 persen pada 07.05 GMT dan menghentikan kenaikan beruntun selama sembilan hari, dengan saham pertambangan, utilitas dan teknologi memimpin penurunan.
Indeks S&P 500 berjangka turun sekitar 0,3 persen sehari setelah indeks acuan AS kehilangan setengah persen menyusul pernyataan dari Fed bahwa ia dapat mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan.
Baca juga: Penguatan minyak angkat saham Eropa, indeks STOXX di rekor tertinggi
Nada Fed tentang pengetatan kebijakan era pandemi sangat berbeda dari sikap Bank Sentral Eropa pekan lalu, ketika mengatakan terlalu dini untuk memperdebatkan penutupan keran uang meskipun ada kenaikan inflasi baru-baru ini.
Semua mata pada hari Kamis akan tertuju pada angka inflasi Mei terakhir untuk zona euro, yang dijadwalkan pada pukul 09.00 GMT.
Dalam berita perusahaan, biotek Jerman CureVac NV merosot 50 persen setelah mengatakan pada Rabu malam bahwa vaksin COVID-19-nya meleset dari tujuan utama dalam uji coba tahap akhir, meningkatkan keraguan tentang potensi pengiriman ratusan juta dosis ke Uni Eropa.
Baca juga: Saham China dibuka rugi lagi, Indeks Shanghai turun 0,28 persen
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: