KSAL Temui Presiden Sebelum Uji Kelayakan di DPR
22 September 2010 19:18 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/9). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, 22/9 (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi I DPR sebagai calon Panglima TNI.
Di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Agus mengaku siap menghadapi uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di DPR, Kamis 23 September 2010.
"Saya diminta Presiden untuk besok menghadiri `fit and proper test pukul 10.00 WIB," ujarnya.
Agus yang menghadap Presiden didampingi oleh KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat dan Wakill KSAD Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo tersebut mengatakan sudah menyiapkan materi, paparan, serta antisipasi jawaban untuk disampaikan kepada DPR besok.
Oleh karena itu, Agus menolak untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada DPR dengan alasan tidak etis apabila mendahului DPR.
"Saya harus menyampaikan ini pertama ke DPR, setelah itu baru saya jelaskan," ujarnya.
Ia hanya menyampaikan masalah penjagaan perbatasan dengan negara tetangga dan memperkuat TNI adalah salah satu materi yang akan dipaparkan kepada DPR.
"Intinya, saya ingin mewujudkan TNI yang tangguh," demikian Agus.
Sebelumnya, 3 September lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan nama KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Mengenai calon Kapolri dan Jaksa Agung, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi
juga bersepakat akan mendukung siapapun calon yang diajukan Presiden.
"Mengenai calon Kapolri, tadi sudah disepakati bahwa Setgab Koalisi mendukung sepenuhnya usulan dari Bapak Presiden," ujar Syarif Hasan.
Untuk jabatan Jaksa Agung, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi mendukung
siapa pun calon Jaksa Agung yang dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
untuk menggantikan Hendarman Supandji.
Sekretaris Gabungan, katanya, akan menghormati putusan Presiden soal Jaksa
Agung. Ia mengatakan pemilihan Jaksa Agung adalah hak prerogatif Presiden.(*)
(T.D013*F008/R009)
Di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Agus mengaku siap menghadapi uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di DPR, Kamis 23 September 2010.
"Saya diminta Presiden untuk besok menghadiri `fit and proper test pukul 10.00 WIB," ujarnya.
Agus yang menghadap Presiden didampingi oleh KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat dan Wakill KSAD Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo tersebut mengatakan sudah menyiapkan materi, paparan, serta antisipasi jawaban untuk disampaikan kepada DPR besok.
Oleh karena itu, Agus menolak untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada DPR dengan alasan tidak etis apabila mendahului DPR.
"Saya harus menyampaikan ini pertama ke DPR, setelah itu baru saya jelaskan," ujarnya.
Ia hanya menyampaikan masalah penjagaan perbatasan dengan negara tetangga dan memperkuat TNI adalah salah satu materi yang akan dipaparkan kepada DPR.
"Intinya, saya ingin mewujudkan TNI yang tangguh," demikian Agus.
Sebelumnya, 3 September lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan nama KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Mengenai calon Kapolri dan Jaksa Agung, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi
juga bersepakat akan mendukung siapapun calon yang diajukan Presiden.
"Mengenai calon Kapolri, tadi sudah disepakati bahwa Setgab Koalisi mendukung sepenuhnya usulan dari Bapak Presiden," ujar Syarif Hasan.
Untuk jabatan Jaksa Agung, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi mendukung
siapa pun calon Jaksa Agung yang dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
untuk menggantikan Hendarman Supandji.
Sekretaris Gabungan, katanya, akan menghormati putusan Presiden soal Jaksa
Agung. Ia mengatakan pemilihan Jaksa Agung adalah hak prerogatif Presiden.(*)
(T.D013*F008/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: