Lebak, Banten (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyatakan kasus COVID-19 di daerah itu usai Lebaran 2021 hingga kini mengalami kenaikan hingga 322 kasus atau rata-rata 11 orang per hari. "Meski terjadi peningkatan kasus COVID-19, namun masih di zona kuning dengan tingkat penyebaran cukup rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiyono di Lebak, Kamis.

Sebelumnya, warga Kabupaten Lebak yang terpapar positif COVID-19 pada tanggal 18 Mei 2021 tercatat sebanyak 3.452 orang, di antaranya 3.241 orang dinyatakan sembuh, 148 orang menjalani isolasi dan perawatan medis serta 63 orang dilaporkan meninggal dunia

Namun, lanjut dia, pada 16 Juni 2021 kasus COVID-19 terjadi kenaikan hingga tercatat 3.774 orang dan di antaranya 3.460 orang dilaporkan sembuh.

Selain itu, tercatat 244 orang menjalani isolasi dan perawatan medismedis dan 70 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Peningkatan kasus COVID-19 sebanyak 322 orang itu terus dioptimalkan penyembuhan agar tidak menularkan ke orang lain, " katanya.

Ia mengatakan saat ini masyarakat Kabupaten Lebak yang masih menjalani perawatan dan isolasi tertinggi Kecamatan Cibadak sebanyak 48 orang, Rangkasbitung 37 orang, dan Malingping 24 orang.

Peningkatan kasus virus corona itu, kata dia, karena dipicu klaster keluarga dan liburan setelah Lebaran.

Pemerintah daerah mengoptimalkan 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan) guna percepatan penanganan COVID-19.

Selama ini, kata dia, penanganan 3T itu dinilai lebih efektif dan jika teridentifikasi COVID-19 dengan memiliki gejala cepat dilakukan rujukan ke RSUD Banten, sedangkan tanpa gejala menjalani isolasi mandiri.

"Kami optimistis tingkat kesembuhan pasien COVID-19 meningkat, sehingga mampu mengendalikan penularan penyakit yang mematikan itu," katanya.

Ia mengajak masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Selama ini, kata dia, protokol kesehatan dapat mengendalikan pandemi COVID-19.

"Kami minta warga jika keluar rumah menggunakan masker dan menghindari kerumunan," demikian Triatno Supiyono .