Menteri ESDM beberkan capaian strategis hulu migas
17 Juni 2021 12:42 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat acara "Legal and Policy Framework for the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia's Future Transitional Clean Energy" secara daring, Selasa (8/6/2021). ANTARA/HO-Humas Kementerian ESDM/am
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan sejumlah capaian strategis di sektor hulu minyak dan gas yang diharapkan bisa menjadi faktor pendukung untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Capaian tersebut mulai dari persetujuan usulan insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hingga kerja sama eksplorasi dengan sejumlah perusahaan asing.
"Pertama, pemerintah menyetujui proposal insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam. Ini adalah paket insentif pertama yang diberikan kepada blok Indonesia dalam tahap produksi," kata Arifin dalam acara Oil And Gas Investment Day yang digelar secara hybrid di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menteri ESDM: Perlu kebijakan fiskal menarik investasi hulu migas
Dengan disetujuinya paket insentif tersebut, PHM dapat mengerjakan proyek pengembangan yang tertunda, memaksimalkan pemulihan sumber daya, dan menjamin kelangsungan bisnis dan operasi Blok Mahakam hingga akhir kontrak pada tahun 2037.
Paket insentif Mahakam diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017 dan terdiri dari relaksasi First Tranche Petroleum (FTP), pemberian kredit investasi, percepatan depresiasi, fasilitas PPN yang tidak ditagih dan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk kegiatan bawah permukaan serta pembebasan biaya sewa penggunaan Barang Milik Negara (BMN).
Kedua, yakni disetujuinya rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) dengan skema gross split dalam pengembangan Coal Bed Methane (CBM/gas alam dari batubara) di Blok Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Baca juga: DEN: Penetapan kebijakan energi perlu dipercepat
Rencana pengembangan lapangan tersebut diperkirakan dapat meningkatkan produksi gas nasional pada 2023, dengan tingkat produksi puncak dari Lapangan A dan B Tanjung Enim sebesar 25,74 MMSCFD serta meningkatkan penerimaan negara dari bagi hasil dan pajak yang diperkirakan sebesar 150 juta dolar AS.
"Pengembangan Blok Tanjung Enim jadi pengembangan CBM pertama di Indonesia dan diharapkan bisa memacu pengembangan wilayah kerja CBM lainnya serta bisa menciptakan dampak ganda di tingkat lokal, nasional dan regional," katanya.
Ketiga, yakni kerja sama eksplorasi hulu migas antara ENI Indonesia dan SKK Migas. Dalam beberapa tahun terakhir, ENI menorehkan sejumlah keberhasilan eksplorasi dengan penemuan volume hidrokarbon yang signifikan karena pendekatan inovatifnya untuk eksplorasi melalui teknologi mutakhir.
"Kerja sama atau MOU ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi kolaborasi yang terkait dengan bidang melalui pertukaran informasi, data dan ide, dan untuk menentukan kerangka kerja khusus untuk kemungkinan implementasinya di Indonesia. Diharapkan kerja sama teknologi ini akan mendorong lebih banyak lagi kegiatan eksplorasi dan penemuan lapangan besar di Indonesia," imbuh Arifin.
Baca juga: Pemerintah cari solusi atasi tantangan tarik investasi hulu migas
Keempat, yaitu ditandatanganinya enam nota kesepahaman (MoU) di bidang hulu migas, antara lain:
1. Penandatanganan MoU antara Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) dengan PT Pupuk Indonesia untuk pengembangan Proyek Amoniak-Urea dan Metanol di Bintuni, Papua Barat.
2. Penandatanganan MOU antara PetroChina International Jabung Ltd (PIJL) dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) untuk pengembangan Proyek Pusri-3B.
3. Penandatanganan MoU antara PIJL dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk operasi Steam Flood di Blok Rokan.
4. Penandatanganan MOU antara Repsol Sakakemang B.V dengan PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
5. Penandatanganan MOU antara Kangean Energy Indonesia (KEI) dan PT Petrokimia Gresik (PKG).
6. Joint Study Agreement (JSA) kerjasama eksplorasi antara Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan Posco International Corporation berdasarkan hasil eksplorasi Firmed Commitments oleh PHE Jambi Merang.
Arifin menambahkan, upaya lain untuk meningkatkan investasi hulu migas diantaranya menyediakan data seismik 2D dan hasil geologi dan geofisika oleh Eksplorasi Komitmen Pasti Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang dan potensi kerja sama studi bersama.
Selain itu, melakukan percepatan perbaikan perizinan untuk pengembangan migas, mengumumkan Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Konvensional Tahap I Tahun 2021 yang menawarkan 6 lapangan kerja baru
"Untuk meningkatkan iklim investasi dan menarik investor, pemerintah Indonesia akan meluncurkan syarat dan ketentuan baru yang diharapkan lebih kompetitif dan menyukseskan Putaran Lelang tahun ini," pungkas Arifin.
Capaian tersebut mulai dari persetujuan usulan insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hingga kerja sama eksplorasi dengan sejumlah perusahaan asing.
"Pertama, pemerintah menyetujui proposal insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam. Ini adalah paket insentif pertama yang diberikan kepada blok Indonesia dalam tahap produksi," kata Arifin dalam acara Oil And Gas Investment Day yang digelar secara hybrid di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menteri ESDM: Perlu kebijakan fiskal menarik investasi hulu migas
Dengan disetujuinya paket insentif tersebut, PHM dapat mengerjakan proyek pengembangan yang tertunda, memaksimalkan pemulihan sumber daya, dan menjamin kelangsungan bisnis dan operasi Blok Mahakam hingga akhir kontrak pada tahun 2037.
Paket insentif Mahakam diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017 dan terdiri dari relaksasi First Tranche Petroleum (FTP), pemberian kredit investasi, percepatan depresiasi, fasilitas PPN yang tidak ditagih dan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk kegiatan bawah permukaan serta pembebasan biaya sewa penggunaan Barang Milik Negara (BMN).
Kedua, yakni disetujuinya rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) dengan skema gross split dalam pengembangan Coal Bed Methane (CBM/gas alam dari batubara) di Blok Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Baca juga: DEN: Penetapan kebijakan energi perlu dipercepat
Rencana pengembangan lapangan tersebut diperkirakan dapat meningkatkan produksi gas nasional pada 2023, dengan tingkat produksi puncak dari Lapangan A dan B Tanjung Enim sebesar 25,74 MMSCFD serta meningkatkan penerimaan negara dari bagi hasil dan pajak yang diperkirakan sebesar 150 juta dolar AS.
"Pengembangan Blok Tanjung Enim jadi pengembangan CBM pertama di Indonesia dan diharapkan bisa memacu pengembangan wilayah kerja CBM lainnya serta bisa menciptakan dampak ganda di tingkat lokal, nasional dan regional," katanya.
Ketiga, yakni kerja sama eksplorasi hulu migas antara ENI Indonesia dan SKK Migas. Dalam beberapa tahun terakhir, ENI menorehkan sejumlah keberhasilan eksplorasi dengan penemuan volume hidrokarbon yang signifikan karena pendekatan inovatifnya untuk eksplorasi melalui teknologi mutakhir.
"Kerja sama atau MOU ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi kolaborasi yang terkait dengan bidang melalui pertukaran informasi, data dan ide, dan untuk menentukan kerangka kerja khusus untuk kemungkinan implementasinya di Indonesia. Diharapkan kerja sama teknologi ini akan mendorong lebih banyak lagi kegiatan eksplorasi dan penemuan lapangan besar di Indonesia," imbuh Arifin.
Baca juga: Pemerintah cari solusi atasi tantangan tarik investasi hulu migas
Keempat, yaitu ditandatanganinya enam nota kesepahaman (MoU) di bidang hulu migas, antara lain:
1. Penandatanganan MoU antara Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) dengan PT Pupuk Indonesia untuk pengembangan Proyek Amoniak-Urea dan Metanol di Bintuni, Papua Barat.
2. Penandatanganan MOU antara PetroChina International Jabung Ltd (PIJL) dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) untuk pengembangan Proyek Pusri-3B.
3. Penandatanganan MoU antara PIJL dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk operasi Steam Flood di Blok Rokan.
4. Penandatanganan MOU antara Repsol Sakakemang B.V dengan PT Pupuk Sriwidjaja dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
5. Penandatanganan MOU antara Kangean Energy Indonesia (KEI) dan PT Petrokimia Gresik (PKG).
6. Joint Study Agreement (JSA) kerjasama eksplorasi antara Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan Posco International Corporation berdasarkan hasil eksplorasi Firmed Commitments oleh PHE Jambi Merang.
Arifin menambahkan, upaya lain untuk meningkatkan investasi hulu migas diantaranya menyediakan data seismik 2D dan hasil geologi dan geofisika oleh Eksplorasi Komitmen Pasti Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang dan potensi kerja sama studi bersama.
Selain itu, melakukan percepatan perbaikan perizinan untuk pengembangan migas, mengumumkan Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Konvensional Tahap I Tahun 2021 yang menawarkan 6 lapangan kerja baru
"Untuk meningkatkan iklim investasi dan menarik investor, pemerintah Indonesia akan meluncurkan syarat dan ketentuan baru yang diharapkan lebih kompetitif dan menyukseskan Putaran Lelang tahun ini," pungkas Arifin.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: