Presiden Minta Sepak Bola Nasional Segera Bangkit
21 September 2010 18:31 WIB
Sejumlah pesepakbola mengikuti seleksi pemain timnas di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu (9/6). Seleksi tersebut diikuti 26 pemain sepakbola dari berbagai klub di Indonesia. (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pihak yang bertanggung jawab terhadap pesepakbolaan nasional untuk segera membangkitkan cabang olah raga favorit itu agar masyarakat tidak kecewa akibat menunggu terlalu lama.
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Olahraga ke-26 di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa, Presiden mengingatkan Kongres Sepak Bola Nasional telah dilaksanakan pada Maret 2010 dan harus ada hasilnya.
"Saya ingatkan untuk kita benar-benar bisa membangkitkan sepak bola di negeri kita. Kongres Nasional Sepak Bola sudah kita laksanakan di Malang. Pertanyaannya, menunggu apa lagi?" ujarnya.
Kongres Sepak Bola Nasional pada Maret 2010 menghasilkan tujuh rekomendasi di antaranya adalah Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera melakukan reformasi dan restrukturisasi, serta perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi dengan seluruh `stakeholder`, terutama Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI).
"Jangan biarkan rakyat kita menunggu terlalu lama akhirnya mereka kecewa pada pesepakbolaan di negeri kita sendiri," ujarnya.
Dalam pidatonya, Presiden mengucapkan terima kasih kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri yang saat ini memiliki program khusus untuk meningkatkan kualitas olah raga sepak bola di jajarannya.
Pada Kamis, 23 Oktober 2010, Presiden berjanji untuk menonton pembukaan pertandingan sepak bola antara tiga angkatan di TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta Polri.
Presiden pun berjanji untuk menonton final pertandingan antarinstitusi tersebut.
"Lusa saya akan menyaksikan pembukaan pertandingan antara AD, AU, AL, dan Polri, dan masyarakat luas. Pada saat final saya juga akan datang menyaksikan," ujarnya.
(D013/H-KWR)
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Olahraga ke-26 di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa, Presiden mengingatkan Kongres Sepak Bola Nasional telah dilaksanakan pada Maret 2010 dan harus ada hasilnya.
"Saya ingatkan untuk kita benar-benar bisa membangkitkan sepak bola di negeri kita. Kongres Nasional Sepak Bola sudah kita laksanakan di Malang. Pertanyaannya, menunggu apa lagi?" ujarnya.
Kongres Sepak Bola Nasional pada Maret 2010 menghasilkan tujuh rekomendasi di antaranya adalah Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera melakukan reformasi dan restrukturisasi, serta perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi dengan seluruh `stakeholder`, terutama Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI).
"Jangan biarkan rakyat kita menunggu terlalu lama akhirnya mereka kecewa pada pesepakbolaan di negeri kita sendiri," ujarnya.
Dalam pidatonya, Presiden mengucapkan terima kasih kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri yang saat ini memiliki program khusus untuk meningkatkan kualitas olah raga sepak bola di jajarannya.
Pada Kamis, 23 Oktober 2010, Presiden berjanji untuk menonton pembukaan pertandingan sepak bola antara tiga angkatan di TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta Polri.
Presiden pun berjanji untuk menonton final pertandingan antarinstitusi tersebut.
"Lusa saya akan menyaksikan pembukaan pertandingan antara AD, AU, AL, dan Polri, dan masyarakat luas. Pada saat final saya juga akan datang menyaksikan," ujarnya.
(D013/H-KWR)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: