BI: Peredaran Uang Selama Lebaran Rp2 Triliun
21 September 2010 15:54 WIB
Seorang petugas memasukkan uang ke dalam mobil di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). Bank Indonesia menyiapkan untuk memenuhi peredaran uang (ANTARA/Rosa Panggabean)
Semarang (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Semarang menyebutkan peredaran uang selama Lebaran tahun ini mencapai Rp2 triliun.
"Peredaran uang tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang besarnya Rp1,4 triliun," kata Imam Mustiantoko, Koordinator Penukaran Uang se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kantor BI Semarang, di Semarang, Selasa.
Imam mengatakan peningkatan peredaran uang tersebut karena tahun ini kondisi ekonomi membaik, masa liburan yang panjang, dan sudah menjadi budaya saat Lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat.
"Lebaran ini tidak berdekatan dengan anak masuk sekolah. Apalagi jumlah pemudik yang masuk Jawa Tengah mencapai 5 juta orang menjadikan peredaran uang sangat tinggi," katanya.
Faktor lain tingginya peredaran uang pada Lebaran tahun ini karena banyaknya masyarakat yang membagi-bagikan uang pecahan kecil. Apalagi jumlah penukaran uang Lebaran tahun ini mencapai Rp2,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebayak Rp166 miliar dilakukan penukaran oleh masyarakat termasuk instansi/perusahaan. Sedangkan sisanya Rp2,3 triliun lebih ditukarkan oleh bank.
Penukaran uang pecahan yang paling diminati masyarakat adalah uang pecahan Rp10.000 yang mencapai 39 persen (Rp64,5 miliar) jauh lebih tinggi dibandingkan penukaran pada 2009 yang hanya 16 persen (Rp18,3 miliar).
Sementara penukaran uang pecahan Rp5.000 tahun ini 19,5 persen (Rp32 miliar) dan pada 2009 sebanyak 22 persen (Rp25 miliar). Untuk uang pecahan Rp2.000 tahun ini mencapai 14 persen atau Rp23 miliar dan pada 2009 mencapai 31 persen (Rp3,5 miliar).
Jika dilihat dari jumlah penukar uang yang antre di loket Kantor BI Semarang, tahun ini jauh mengalami penurunan akan tetapi jumlah uang yang ditukarkan lebih banyak.
Pada 2009, jumlah penukar sehari mencapai 2.500 orang dengan jumlah uang yang ditukar Rp113 miliar. Sedangkan 2010, jumlah penukar puncaknya terjadi pada 6 September sebanyak 540 orang. Total uang yang ditukar pada 2010 sebanyak Rp166 miliar.
(N008/A023/S026)
"Peredaran uang tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang besarnya Rp1,4 triliun," kata Imam Mustiantoko, Koordinator Penukaran Uang se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kantor BI Semarang, di Semarang, Selasa.
Imam mengatakan peningkatan peredaran uang tersebut karena tahun ini kondisi ekonomi membaik, masa liburan yang panjang, dan sudah menjadi budaya saat Lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat.
"Lebaran ini tidak berdekatan dengan anak masuk sekolah. Apalagi jumlah pemudik yang masuk Jawa Tengah mencapai 5 juta orang menjadikan peredaran uang sangat tinggi," katanya.
Faktor lain tingginya peredaran uang pada Lebaran tahun ini karena banyaknya masyarakat yang membagi-bagikan uang pecahan kecil. Apalagi jumlah penukaran uang Lebaran tahun ini mencapai Rp2,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebayak Rp166 miliar dilakukan penukaran oleh masyarakat termasuk instansi/perusahaan. Sedangkan sisanya Rp2,3 triliun lebih ditukarkan oleh bank.
Penukaran uang pecahan yang paling diminati masyarakat adalah uang pecahan Rp10.000 yang mencapai 39 persen (Rp64,5 miliar) jauh lebih tinggi dibandingkan penukaran pada 2009 yang hanya 16 persen (Rp18,3 miliar).
Sementara penukaran uang pecahan Rp5.000 tahun ini 19,5 persen (Rp32 miliar) dan pada 2009 sebanyak 22 persen (Rp25 miliar). Untuk uang pecahan Rp2.000 tahun ini mencapai 14 persen atau Rp23 miliar dan pada 2009 mencapai 31 persen (Rp3,5 miliar).
Jika dilihat dari jumlah penukar uang yang antre di loket Kantor BI Semarang, tahun ini jauh mengalami penurunan akan tetapi jumlah uang yang ditukarkan lebih banyak.
Pada 2009, jumlah penukar sehari mencapai 2.500 orang dengan jumlah uang yang ditukar Rp113 miliar. Sedangkan 2010, jumlah penukar puncaknya terjadi pada 6 September sebanyak 540 orang. Total uang yang ditukar pada 2010 sebanyak Rp166 miliar.
(N008/A023/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: