Kementan beri bantuan program pengembangan pertanian ke UGM
16 Juni 2021 16:18 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan bantuan program pengembangan pertanian dari Kementan kepada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. (HO-Kementerian Pertanian)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung upaya perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk mengembangkan kemampuan mahasiswanya terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia yang berbasis teknologi dan mekanisasi melalui pemberian bantuan alat tanam dan mesin pertanian.
"Saya selalu mengatakan bahwa yang paling siap dalam menghadapi ancaman pandemi itu adalah sektor pertanian. Kan cuma Indonesia yang ekspornya naik 15 persen. Karena itu, UGM tolong bantu saya, sebab sekecil apapun harus ada yang kita buat untuk negeri ini," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kementan memberikan berbagai bantuan alat tanam dan mesin pertanian senilai kurang lebih Rp8,06 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda dua dan empat, transplanter, screenhouse, nursery kelapa, mixer dan grinder berikut 40 ekor kambing dan 20 ekor sapi perah.
Baca juga: Unhas dan Kementan kerjasama pendampingan percepatan produksi kedelai
Selain itu, ada juga bantuan teknologi lain seperti screenhous hidroponik, power thrasher multiguna dan corn sheller mobile. Kementan juga memberi bantuan demonstration plot dan pendampingan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai kuning berbasis kearifan lokal untuk menunjang ketahanan pangan.
Menteri Pertanian mengatakan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gelombang krisis seperti pandemi covid 19. Karena itu, kata dia, pengembangan SDM pertanian di setiap perguruan tinggi sangat penting dan wajib dilakukan.
Ke depan, Mentan mengharapkan UGM mampu memiliki kontribusi dan peranan besar terhadap pengembangab subsektor pertanian seperti meningkatkan produktivitas perkebunan, peternakan, hortikultura dan tanaman pangan.
Baca juga: 3,2 juta ton pupuk bersubsidi telah tersalurkan pada petani
"Dan ini juga adalah perintah Bapak Presiden agar seluruh kementerian yang ada mampu mengakselerasi bidangnya masing masing, lebih khusus bidang pertanian. Maka itu, saya dengan UGM sudah sepakat untuk melihat aspek aspek mana baik itu di hortikultura, peternakan, buah porang sarang burung walet agar produksinya lebih baik lagi. Saya berharap MoU dan kerja sama ini ada realisasinya dalam tiga bulan ke depan," katanya.
Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan terimakasih atas bantuan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap pengembangan SDM dan pertanian di Yogyakarta. Menurutnya, semua bantuan tersebut nantinya akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Panut juga mengatakan bahwa selama ini UGM akan terus mendukung semua upaya dan program jangka panjang Kementan dalam membangun pertanian masa depan.
"UGM sangat mendukung secara antusias terhadap semua progran program pak Menteri yang didalam visinya selalu langsung terjun ke lapangan agar kebutuhan pangan di dalam negeri tercukupi. Karena itu mekanisasi dan teknologi sangat penting," kata dia.
"Saya selalu mengatakan bahwa yang paling siap dalam menghadapi ancaman pandemi itu adalah sektor pertanian. Kan cuma Indonesia yang ekspornya naik 15 persen. Karena itu, UGM tolong bantu saya, sebab sekecil apapun harus ada yang kita buat untuk negeri ini," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kementan memberikan berbagai bantuan alat tanam dan mesin pertanian senilai kurang lebih Rp8,06 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda dua dan empat, transplanter, screenhouse, nursery kelapa, mixer dan grinder berikut 40 ekor kambing dan 20 ekor sapi perah.
Baca juga: Unhas dan Kementan kerjasama pendampingan percepatan produksi kedelai
Selain itu, ada juga bantuan teknologi lain seperti screenhous hidroponik, power thrasher multiguna dan corn sheller mobile. Kementan juga memberi bantuan demonstration plot dan pendampingan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas kedelai kuning berbasis kearifan lokal untuk menunjang ketahanan pangan.
Menteri Pertanian mengatakan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gelombang krisis seperti pandemi covid 19. Karena itu, kata dia, pengembangan SDM pertanian di setiap perguruan tinggi sangat penting dan wajib dilakukan.
Ke depan, Mentan mengharapkan UGM mampu memiliki kontribusi dan peranan besar terhadap pengembangab subsektor pertanian seperti meningkatkan produktivitas perkebunan, peternakan, hortikultura dan tanaman pangan.
Baca juga: 3,2 juta ton pupuk bersubsidi telah tersalurkan pada petani
"Dan ini juga adalah perintah Bapak Presiden agar seluruh kementerian yang ada mampu mengakselerasi bidangnya masing masing, lebih khusus bidang pertanian. Maka itu, saya dengan UGM sudah sepakat untuk melihat aspek aspek mana baik itu di hortikultura, peternakan, buah porang sarang burung walet agar produksinya lebih baik lagi. Saya berharap MoU dan kerja sama ini ada realisasinya dalam tiga bulan ke depan," katanya.
Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan terimakasih atas bantuan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap pengembangan SDM dan pertanian di Yogyakarta. Menurutnya, semua bantuan tersebut nantinya akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan pengembangan dan pembangunan sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Panut juga mengatakan bahwa selama ini UGM akan terus mendukung semua upaya dan program jangka panjang Kementan dalam membangun pertanian masa depan.
"UGM sangat mendukung secara antusias terhadap semua progran program pak Menteri yang didalam visinya selalu langsung terjun ke lapangan agar kebutuhan pangan di dalam negeri tercukupi. Karena itu mekanisasi dan teknologi sangat penting," kata dia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: