Pemda diminta fokus kembangkan komoditas hortikultura
16 Juni 2021 12:45 WIB
Petani memanen biji kopi jenis Robusta TS di Desa Selo, Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (1/6/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww/am.
Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian minta pemerintah daerah fokus dalam mengembangkan komoditas hortikultura dalam rangka mengamankan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga.
“Pemda perlu menentukan tiga komoditas unggulan daerah, fokus pada pengembangan komoditas tersebut serta membangun ekosistem kemitraan closed loop hulu hilir pada komoditas hortikultura,” katanya di Jakarta, Rabu.
Yuli menuturkan pemerintah akan sangat mengapresiasi jika terjadi kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak lain sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
Kerja sama ini salah satunya dilakukan antara Bupati Kabupaten Ngada dan PT Manna Indonesia Group terkait ekspor hasil produksi UMKM berupa kopi Bajawa untuk di-roasting sekaligus diekspor ke Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah.
“Apalagi melalui peningkatan ekspor yang ditujukan untuk meningkatkan ekonomi daerah dan devisa negara,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemda Kabupaten Ngada juga bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe yang nantinya berperan sebagai off taker jahe merah serta pengembangan kemitraan closed loop hortikultura.
Bupati Ngada Paru Andreas menyatakan kelebihan Kabupaten Ngada ada pada lahan yang subur dan jarang tersentuh pestisida sehingga menghasilkan produksi pertanian yang organik.
Menurut dia, kelebihan tersebut menjadikan beberapa investor mulai melirik wilayah Kabupaten Ngada untuk berinvestasi.
Ia menjelaskan keseriusan Kabupaten Ngada diwujudkan dengan alokasi APBD untuk pengembangan jahe merah seluas 500 hektare dan penyediaan lahan satu hektare khusus untuk pembibitan jahe merah.
“Pemda mendukung proses bisnis hulu hilir jahe merah. Saat ini sudah ditanam jahe merah seluas delapan hektar dan sedang disiapkan penanaman pada luasan 100 hektar,” ujar Andreas.
Sementara itu, Head of Business Development PT Bintang Toedjoe Sari Pramadiyanti mengusulkan agar pemda membangun industri dan alat pengelolaan pasca panen jahe merah agar jahe merah yang dikirim ke pihaknya sudah dalam bentuk simplisia.
“Selain lebih efektif dan efisien, simplisia ini akan menambah daya saing dan lebih kompetitif,” kata Sari.
Baca juga: Pemerintah tingkatkan kemitraan pengembangan hortikultura
Baca juga: Kemenko Perekonomian dorong pengembangan hortikultura orientasi ekspor
Baca juga: Kementan: Bisnis komoditas hortikultura masih menjanjikan
“Pemda perlu menentukan tiga komoditas unggulan daerah, fokus pada pengembangan komoditas tersebut serta membangun ekosistem kemitraan closed loop hulu hilir pada komoditas hortikultura,” katanya di Jakarta, Rabu.
Yuli menuturkan pemerintah akan sangat mengapresiasi jika terjadi kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak lain sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
Kerja sama ini salah satunya dilakukan antara Bupati Kabupaten Ngada dan PT Manna Indonesia Group terkait ekspor hasil produksi UMKM berupa kopi Bajawa untuk di-roasting sekaligus diekspor ke Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah.
“Apalagi melalui peningkatan ekspor yang ditujukan untuk meningkatkan ekonomi daerah dan devisa negara,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemda Kabupaten Ngada juga bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe yang nantinya berperan sebagai off taker jahe merah serta pengembangan kemitraan closed loop hortikultura.
Bupati Ngada Paru Andreas menyatakan kelebihan Kabupaten Ngada ada pada lahan yang subur dan jarang tersentuh pestisida sehingga menghasilkan produksi pertanian yang organik.
Menurut dia, kelebihan tersebut menjadikan beberapa investor mulai melirik wilayah Kabupaten Ngada untuk berinvestasi.
Ia menjelaskan keseriusan Kabupaten Ngada diwujudkan dengan alokasi APBD untuk pengembangan jahe merah seluas 500 hektare dan penyediaan lahan satu hektare khusus untuk pembibitan jahe merah.
“Pemda mendukung proses bisnis hulu hilir jahe merah. Saat ini sudah ditanam jahe merah seluas delapan hektar dan sedang disiapkan penanaman pada luasan 100 hektar,” ujar Andreas.
Sementara itu, Head of Business Development PT Bintang Toedjoe Sari Pramadiyanti mengusulkan agar pemda membangun industri dan alat pengelolaan pasca panen jahe merah agar jahe merah yang dikirim ke pihaknya sudah dalam bentuk simplisia.
“Selain lebih efektif dan efisien, simplisia ini akan menambah daya saing dan lebih kompetitif,” kata Sari.
Baca juga: Pemerintah tingkatkan kemitraan pengembangan hortikultura
Baca juga: Kemenko Perekonomian dorong pengembangan hortikultura orientasi ekspor
Baca juga: Kementan: Bisnis komoditas hortikultura masih menjanjikan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: