London (ANTARA News/AFP) - Harga emas meroket ke rekor baru di atas 1.283 dolar Amerika Serikat pada Senin, karena logam itu terangkat oleh melemahnya dolar, kata para dealer.

Logam tersebut naik menjadi 1.283,80 dolar per ounce pada 15.30 GMT di London Bullion Market.

Dolar terhuyung-huyung pada Senin, menjelang pertemuan terbaru suku bunga Federal Reserve, karena para dealer bertaruh bahwa bank sentral akan memutuskan untuk memperluas pembelian obligasi pemerintah AS.

"Spekulasi dari pelonggaran kuantitatif lebih lanjut dari kebijakan moneter AS membebani dolar AS menjelang pertemuan Fed besok dan dengan demikian mendorong harga emas naik," kata analis Commerzbank dalam catatan kepada klien.

"Karena itu tidak mengherankan bahwa investor tertarik (pada emas) yang terus-menerus tinggi," tambah mereka.

Sebuah greenback yang melemah meningkatkan permintaan untuk emas yang dihargakan dalam dolar, yang menjadi lebih murah untuk para pembeli yang menggunakan mata uang kuat. Pada gilirannya, cenderung mengangkat harga.

Emas mulai berlari memecahkan rekor terbaru pada pekan lalu, karena investor mencari sebuah "safe haven" (tempat berlindung yang aman) bagi kas mereka, di tengah kegelisahan atas pemulihan ekonomi global dan kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi.(*)

(A026/R009)