New York (ANTARA) - Dolar menguat ke level tertinggi satu bulan terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dibantu oleh data yang menunjukkan inflasi meningkat, tetapi kenaikannya dibatasi karena para pedagang menunggu hasil dari pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS untuk petunjuk rencana mulai mengurangi pembelian obligasi.
Data pada Selasa (15/6/2021) menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada Mei, dengan pengeluaran berputar kembali ke jasa-jasa dari barang-barang karena vaksinasi memungkinkan warga Amerika untuk melepaskan diri dari pembatasan COVID-19.
Tetapi permintaan yang kuat melebihi pasokan, memicu inflasi, dengan beberapa angka pengukur inflasi baru-baru ini - termasuk indeks harga produsen yang dirilis pada Selasa (15/6/2021) - menandakan meningkatnya tekanan harga-harga.
"Dolar AS tetap kuat karena data inflasi yang panas membayangi konsumen yang dingin," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.
Pertemuan dua hari The Fed akan berakhir pada Rabu dan akan mengeluarkan pernyataan kebijakan sesudahnya. Sejauh ini pejabat Fed, yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell, mengatakan peningkatan tekanan inflasi bersifat sementara dan pengaturan moneter yang sangat longgar akan tetap berlaku untuk beberapa waktu.
Data ekonomi baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa tekanan harga-harga dapat memaksa penarikan stimulus lebih awal.
"Dengan asumsi bahwa beberapa kenaikan inflasi baru-baru ini memang berkelanjutan, kami berpendapat bahwa Fed akan bereaksi terhadapnya, mendukung dolar AS tahun ini," kata analis di BofA Global Research dalam catatannya.
Hampir 60 persen ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan pengumuman tapering (pengurangan pembelian obligasi) pada kuartal berikutnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, naik 0,04 persen pada 90,529, setelah naik setinggi 90,677, tertinggi sejak 14 Mei.
Pound jatuh ke level terendah satu bulan terhadap dolar pada Selasa (15/6/2021) dalam apa yang dikatakan analis sebagai penembusan level teknis yang tidak mengubah narasi bullish pada mata uang Inggris. Mata uang Inggris terakhir turun 0,18 persen terhadap greenback.
Di pasar mata uang kripto, Bitcoin melayang di sekitar level 40.000 dolar AS, sehari setelah naik di atas tanda itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu, dibantu oleh janji investasi baru dari pendukung utama MicroStrategy dan cuitan optimis dari bos Tesla Elon Musk.
Musk pada Minggu (13/6/2021) menyatakan bahwa pembuat mobil dapat melanjutkan transaksi menggunakan Bitcoin jika penambang dapat menggunakan energi yang lebih bersih untuk memprosesnya.
Dolar menguat setelah inflasi naik saat pedagang menunggu hasil Fed
16 Juni 2021 06:58 WIB
Mata uang Dolar AS dihitung oleh seorang bankir di bank. ANTARA/REUTERS/Rick Wilking/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: