Jakarta (ANTARA) - Sejumlah orang meragukan apakah Cristiano Ronaldo yang berusia 36 tahun masih bisa mempersembahkan yang terbaik kepada negaranya setelah melalui musim yang panjang dan sulit, tetapi setelah Portugal menang 3-0 atas Hungaria dalam laga pembuka Euro 2020, Rabu dini hari, mereka yang ragu mendapatkan jawabannya.
Portugal sang juara Eropa 2016 mengarungi turnamen yang dijadwal ulang itu sebagai salah satu favorit juara mengingat bakat menyerang yang dimiliki pelatih Fernando Santos.
Baca juga: Portugal awali Euro dengan kemenangan besar 3-0 atas Hungaria
Bruno Fernandes telah melewatkan musim yang produktif bersama Manchester United dan sudah menjadi salah satu pemain paling penting klub itu; Diogo Jota yang sukses bersama Liverpool; dan Bernardo Silva yang memainkan peran penting dalam mengantarkan Manchester City menjuarai Liga Premier.
Tetapi saat trio Liga Premier itu memukau penonton penuh sesak nan riuh di Budapest, dan berusaha menembus pertahanan Hungaria yang kokoh, Portugal kembali membutuhkan sang jimat yang tak kenal lelah untuk memenangkan mereka.
Dia melakukannya pada saat-saat terakhir, tetapi dia tidak mengecewakan.
Ini juga hari di mana Ronaldo kembali mencetak rekor. Penalti yang dia konversi yang membuat Portugal unggul 2-0 pada menit ke-87 memastikan dia menjadi pemain pertama dalam sejarah putaran final Piala Eropa yang mencetak total 10 gol dan kemudian menjadi 11 berkat gol pada masa injuri sehingga menyalip rekor sembilan gol Michel Platini sembilan yang semuanya tercipta pada Euro 1984.
Baca juga: Ronaldo lewati rekor Platini sebagai pencetak gol terbanyak Euro
Malam itu sepertinya bakal menjadi malam yang membuat frustrasi sang penyerang Juventus. Dia menyianyiakan sebuah peluang emas pada babak pertama dalam membuka skor ketika saat bersamaan rekan-rekan satu timnya juga kurang tenang di depan gawang.
Jota yang mencetak satu gol dalam 11 pertandingan terakhirnya untuk klub dan negaranya, digantikan pada babak kedua, akibat dampak dari musim diliputi cedera jelas terlihat oleh semua orang.
Tapi setelah gol pembuka Portugal yang sedikit beruntung enam menit sebelum waktu usai, maka semuanya menjadi tentang Ronaldo, yang menambahkan gol ketiga yang dieksekusi dengan tenang 177 detik setelah mengeksekusi tendangan penalti.
Cara dia yang tetap tenang sebelum mengecoh penjaga gawang untuk kedua kalinya malam itu membuktikan bahwa bahkan saat tidak dalam kondisi terbaiknya, keampuhannya di depan gawang lawan, ketika itu penting, tetap mematikan seperti biasanya.
Baca juga: Kalah dari Italia, Turki siap bangkit melawan Wales
Kini sudah 106 gol internasional yang diciptakan sang veteran, kurang tiga gol dari rekor sepanjang masa yang dibuat pemain Iran Ali Daei.
Keinginan untuk terus menciptakan gol dan rekor tetap lebih kuat dari sebelumnya. Setelah awal yang mengesankan dalam turnamen edisi ini, hanya sedikit yang meragukan Ronaldo bakal melampaui rekor Daei dan menambahkan satu penghargaan lagi dalam daftar rekornya yang terus bertambah sebelum Euro 2020 selesai, demikian Reuters.
Rekor yang dicatat Ronaldo hari ini dari laga melawan Hungaria:
- Menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Euro dengan 11 gol
- Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Portugal dengan 106 gol
- Pemain pertama yang tampil pada lima putaran final Piala Eropa
- Pemain pertama yang mencetak gol dalam lima putaran final Euro berturut-turut
Baca juga: Mancini yakin Italia akan semakin bagus saja
Baca juga: UEFA investigasi selebrasi gol Arnautovic saat lawan Makedonia Utara
Piala Eropa 2020
Dan keraguan terhadap Cristiano Ronaldo pun sirna
16 Juni 2021 02:53 WIB
Pemain Portugal Cristiano Ronaldo merayakan kemenangan timnya pada akhir pertandingan melawan Hungaria dalam Grup F EURO 2020 di Puskas Arena, Budapest, 15 Juni 2021. (AFP/ALEX PANTLING)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: