Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi terpapar COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, mendapat tambahan 157 orang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga total pasien positif menjadi 15.752 orang.

Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi di Bantul, Selasa, menyebut tambahan kasus baru itu rinciannya dari Kecamatan Banguntapan 25 orang, disusul Jetis 21 orang, kemudian Sewon juga 21 orang, serta Pandak 20 orang, dan Sedayu 18 orang.

Selanjutnya dari Imogiri delapan orang, Piyungan delapan orang, Bantul tujuh orang, Kasihan tujuh orang, Srandakan lima orang, Bambanglipuro lima orang, Sanden empat orang, Pleret tiga orang, sisanya dari Kretek dua orang, Pundong dua orang, dan Dlingo satu orang.

Meski demikian dalam periode tersebut terdapat pasien COVID-19 yang sembuh berjumlah 94 orang, dari Kecamatan Jetis 29 orang, kemudian Banguntapan 24 orang, Sewon 15 orang, dan Kretek enam orang, serta Sedayu lima orang.

Sisanya dari Sanden, Imogiri, dan Piyungan masing-masing empat orang, Bantul dua orang, serta Pandak satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari paparan COVID-19 di Bantul secara akumulasi berjumlah 14.023 orang.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 117 menjadi 15.595 orang
Baca juga: Kemenkes dukung penanganan COVID-19 Pemkab Bantul


Sedangkan untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini ada tiga orang, dari Sewon dua orang, dan Piyungan, sehingga total kasus kematian di Bantul berjumlah 399 orang.

Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per hari Selasa (15/6) sebanyak 1.330 orang.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa kecenderungan kasus COVID-19 mengalami peningkatan, karena itu pemerintah akan melakukan langkah yang disiplin dan tegas untuk semakin membudayakan masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan.

"Masih saja kita temukan kerumunan yang ada di masyarakat dalam wujud apapun baik sosial, budaya, olahraga, dan nanti akan segera kita tertibkan bersama TNI, Polri dan kejaksaan, karena memang kita tidak ingin terjadi ledakan kasus yang tidak bisa dikendalikan," katanya.

Bupati juga mengajak masyarakat Bantul bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

Baca juga: Pemkab: Objek wisata Bantul siap siaga terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Pemkab Bantul salurkan bantuan fasilitas selter COVID-19 kelurahan