Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi perdagangan Senin siang ditutup melemah 21,49 poin akibat aksi ambil untung (profit taking) setelah pada perdagangan sebelumnya indeks BEI bergerak menguat.

IHSG BEI turun 21,49 poin atau 0,64 persen ke posisi 3.363,16, sedangkan 45 kelompok saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 6,78 poin atau 1,06 persen ke posisi 632,517.

Analis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, di Jakarta, Senin mengatakan bahwa setelah indeks BEI terus menguat investor mengambil kesempatan untuk profit taking dan aksi ini terlihat masuk ke pasar.

Ia menambahkan, kekhawatiran terhadap buruknya data pengangguran di Amerika Serikat (AS), juga menjadi salah satu faktor yang ternyata mampu meruntuhkan kepercayaan investor terhadap perkembangan bursa di Indonesia.

"Bukan tak mungkin pasar kita juga akan terkena imbasnya. Apalagi jika melihat tidak sedikitnya dana asing yang berada di bursa Indonesia, hal ini yang akan bisa membuat pasar kita turun dalam waktu yang singkat," katanya.

Saham yang bergerak naik sebanyak 99, yang turun 101, sementara 67 lainnya belum bergerak harganya. Volume transaksi berjalan cukup ramai mencapai 5,599 miliar saham senilai Rp2,440 triliun dari 83.574 kali transaksi.

Indeks Hang Seng di bursa Hongkong naik 2,39 poin menjadi 21.993,25, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo naik 116,59 poin menjadi 9.626,09, indeks Straits Times Singapura naik 3,59 persen menjadi 3.079,96.
(T.KR-ZMF/B008/P003)