Sandiaga andalkan pengembangan desa wisata saat pandemi
15 Juni 2021 20:48 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputi III Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu (kanan) memberikan keterangan pada wartawan di Jakarta, Selasa (15/6/2021). ANTARA/Aditya Ramadhan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengandalkan pengembangan desa wisata sebagai program andalan dalam menggenjot pariwisata selama pandemi COVID-19 yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Pengembangan desa wisata aman COVID-19 ini program andalan kita untuk menyentuh masyarakat yang betul-betul membutuhkan," kata Sandiaga usai melantik pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Selasa.
Sandiaga memberikan tugas khusus kepada Deputi III Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf yang baru dilantik Vinsensius Jemadu untuk membangun infrastruktur sekaligus mengembangkan desa wisata.
Menurut Vinsensius, daya tahan pariwisata Indonesia berada pada desa wisata yang merupakan yang menggambarkan akar rumput kearifan lokal masyarakat Indonesia. Menurutnya, desa wisata merupakan pariwisata sektor unggulan yang jadi prioritas.
"Daya tahan pariwisata nasional adanya di sana. Oleh karena itu bagaimana kita membangun rural area menjadi pariwisata, di sanalah kita memasang kuda-kuda yang kuat," kata Vinsensius.
Selain itu, Sandiaga juga menyebut adanya sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di tengah pandemi karena telah terjamin keamananan destinasi wisatanya.
Dia menyebutkan sertifikasi CHSE diharapkan bisa terus ditingkatkan dan lebih banyak lagi destinasi wisata yang terjamin keamanannya melalui program tersebut.
Baca juga: Menparekraf mempromosikan kompleks rumah adat Uma Lengge di Bima
Baca juga: ISED luncurkan panduan 10 langkah kembangkan Desa Wisata Hijau
Baca juga: BPOLBF luncurkan 30 desa wisata tematik NTT
"Pengembangan desa wisata aman COVID-19 ini program andalan kita untuk menyentuh masyarakat yang betul-betul membutuhkan," kata Sandiaga usai melantik pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Selasa.
Sandiaga memberikan tugas khusus kepada Deputi III Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf yang baru dilantik Vinsensius Jemadu untuk membangun infrastruktur sekaligus mengembangkan desa wisata.
Menurut Vinsensius, daya tahan pariwisata Indonesia berada pada desa wisata yang merupakan yang menggambarkan akar rumput kearifan lokal masyarakat Indonesia. Menurutnya, desa wisata merupakan pariwisata sektor unggulan yang jadi prioritas.
"Daya tahan pariwisata nasional adanya di sana. Oleh karena itu bagaimana kita membangun rural area menjadi pariwisata, di sanalah kita memasang kuda-kuda yang kuat," kata Vinsensius.
Selain itu, Sandiaga juga menyebut adanya sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di tengah pandemi karena telah terjamin keamananan destinasi wisatanya.
Dia menyebutkan sertifikasi CHSE diharapkan bisa terus ditingkatkan dan lebih banyak lagi destinasi wisata yang terjamin keamanannya melalui program tersebut.
Baca juga: Menparekraf mempromosikan kompleks rumah adat Uma Lengge di Bima
Baca juga: ISED luncurkan panduan 10 langkah kembangkan Desa Wisata Hijau
Baca juga: BPOLBF luncurkan 30 desa wisata tematik NTT
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: