Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sekitar sribu lebih warga dari berbagai pelosok daerah di Tulungagung, Jawa Timur, mengikuti program layanan vaksinasi tanpa turun atau lantatur yang digelar dinas kesehatan setempat di GOR Lembupeteng, Tulungagung, Selasa.

Program vaksinasi lantatur hari kedua yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga tengah hari itu diikuti sebanyak 961 warga berbagai usia dan aneka latar belakang profesi.

Ada yang muda, dewasa hingga lansia. Saat menjalani vaksinasi, mereka tidak turun dari kendaraannya, baik yang roda dua maupun roda empat.

Beberapa rombongan karyawan perusahaan/perkantoran swasta juga tampak memanfaatkan program vaksinasi gratis yang sedianya dijatah untuk 1.000 sasaran selama dua hari program vaksinasi lantatur tersebut.

"Alhamdulillah peserta hari ini membludak. Kemarin (Senin, 14/6) target kami 500 peserta tapi yang ikut vaksinasi hanya 407, sekarang malah berlebih. Meski akumulasi dua hari ini lebih dari 1.000, tetap akan kami layani demi mengoptimalkan upaya percepatan program," kata Kabid Penegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.

Ia memastikan program vaksinasi lantatur akan dilakukan secara periodik, demi memberi kesempatan sekaligus memperluas kesempatan warga mengakses vaksin COVID-19 secara gratis dan membentuk kekebalan kelompok.

"Berbagai kegiatan sudah dilakukan. Mulai dari vaksinasi tenaga kesehatan, vaksinasi kelompok pelayan publik, lansia dan sekarang menginjak vaksinasi kelompok rentan, yaitu pra-lansia," kata Didik.
Petugas menginjeksikan vaksin COVID-19 ke lengan pengendara motor dalam program vaksinasi lantatur (layanan tanpa turun) di GOR Lembupeteng, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Kendati vaksinasi kelompok lansia belum optimal, dimana sampai saat ini baru tercapai 38 persen dan belum 50 persen, komitmen ini dilakukan salah satunya untuk mengundang masyarakat secara leluasa, bebas, tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak sehingga digelarlah pelayanan "drive thru" (lantatur atau layanan tanpa turun) ini.

"Kami yang melayani mereka. kami yang berdiri, kami yang berjalan mendatangi mereka. Bukan mereka yang mendatangi kami. Kami ingin memberikan pelayanan yang baik kepada masyaraat Tulungagung," kata Didik.

Tidak ada batasan atau persyaratan spesifik untuk bisa ikut vaksinasi lantatur tersebut. Semua warga yang tinggal dan beraktivitas kota penghasil batuan marmer terbesar di Indonesia boleh mengikuti vaksinasi asal sudah berusia 18 tahun ke atas dan minimal memiliki surat keterangan tinggal/domisili/bekerja di Tulungagung.

Antrian peserta vaksinasi ini terlihat mengular, baik yang menggunakan sepeda motor dan berboncengan, maupun yang menggunakan mobil seara berombongan dengan anggota keluarga yang lain ataupun rekan kerja.

Saat ini, program vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Tulungagung disebut telah mencapai sekitar 58 persen dari total 117 ribu sasaran warga demi membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.

Baca juga: 100 warga disabilitas di Tulungagung ikuti vaksinasi COVID-19
Baca juga: Jumlah calon penerima vaksin tahap 2 di Tulungagung membengkak
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Tulungagung tercapai 91,42 persen ​​​​​​​