Baca juga: BIN deteksi 3 front dukung referendum Papua
Informasi intelijen tentunya ditunggu-tunggu untuk dijadikan laporan kepada presiden dalam memecahkan berbagai persoalan yang secepatnya disampaikan kepada publik. Publik pun tentu tidak ingin kebijakan itu keliru.
"Jadi, kita tidak ingin ada deviasi-deviasi di lapangan, betapa sulitnya pemerintah tanpa dukungan informasi intelijen yang akurat karena ini tentu bisa berakibat fatal andai kata laporan-laporan tersebut tidak akurat," ucap Wawan.
Peran intelijen itu digambarkan di dalam pasal 4 UU Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen negara. Bahwa, intelijen negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini di dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional.
Baca juga: BIN sarankan amandemen undang-undang otsus Papua dipercepat
"Maka ada istilahnya 'sleeping with enemy dancing with wolf' dan juga berbagai upaya-upaya peretasan dan juga gangguan yang menggunakan sistem yang ada di dalam," katanya.
Menurut Wawan, fungsi intelijen dalam tataran operasional, merupakan bagian dari sistem peringatan dini negara dan sistem pertahanan negara yang memungkinkan pembuat kebijakan memiliki kewaspadaan dini.
"Jadi kita tidak bisa hanya berdiam diri tapi terus mengupdate dari apa kejadian di masa lalu dan sekarang dan juga 'forecasting' ke depan," ujarnya.
Perkiraan keadaan selalu diberikan kepada pimpinan nasional dalam hal ini presiden karena "forecasting" ini akan memberikan suatu "clue" bagaimana mengatasi persoalan-persoalan itu supaya bisa secepat mungkin tercegah.
Ancaman potensial, tambah Wawan, harus segera dilakukan langkah-langkah supaya tidak menjadi sebuah sistem yang menggerogoti sistem pertahanan yang ada, yang dalam jangka panjang justru akan membuat Indonesia menjadi tergerus.
Baca juga: BIN lakukan pelacakan COVID-19 usai libur Lebaran
Baca juga: Pengamat: Masyarakat harus terus diingatkan untuk cegah radikalisme
Baca juga: BIN sebut prajurit TNI terpapar radikalisme harus disterilisasi