Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Austria dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjajaki kerja sama di bidang pendidikan, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


"Saya berdiskusi dengan Gubernur kemungkinan kerja sama di bidang sekolah vokasi. Di mana banyak perusahaan Austria berkecimpung di bidang pelatihan sekolah vokasi dan kami menawarkan itu ke Pemprov Jateng," kata Duta Besar Austria untuk Indonesia Johannes Peterlik usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.

Pertemuan itu juga membahas potensi kerja sama lainnya di bidang seni dan pertukaran seniman dari dua negara yang diharapkan dapat segera terealisasi.

"Kami juga membahas potensi kerja sama produk UMKM, kami punya beberapa perdagangan yang berjalan dalam skala industri UMKM. Produknya akan diproduksi di Jawa Tengah," ujarnya.

Selain membahas potensi kerja sama, Johannes juga berdiskusi dengan Gubernur Ganjar terkait penanganan COVID-19.

Baca juga: Pemprov Jatim siapkan kerja sama ekonomi kreatif dengan Austria

"Austria sebagai anggota Uni Eropa mendukung Indonesia yang tergabung dalam inisiatif Covax. Negara-negara UE baru-baru ini menambah jumlah vaksin dalam inisiasi Covax untuk membantu Indonesia memerangi virus mematikan ini," katanya.

Sementara itu Gubernur Ganjar berharap ada kerja sama antara Austria dengan Pemprov Jateng dalam bidang pendidikan, khususnya sekolah vokasi.

"Kami berterima kasih atas kunjungan ini karena kerja sama ini bisa berpengaruh pada peningkatan ekonomi. Saya senang, ada beberapa sektor kerja sama yang sudah terjalin, yakni pendidikan, UMKM dan lainnya. Di sektor pendidikan ini, kami ingin kerja sama terkait sekolah vokasi dengan Austria," ujarnya.

Sekolah vokasi, lanjut Ganjar, memang sedang digenjot di Jawa Tengah menyusul berkembangnya sektor industri dan untuk pemenuhan keterampilan serta keahlian tenaga kerja di Jateng.

"Dalam waktu dekat, bisa saja kami kirim beberapa guru ke Austria untuk belajar tentang sekolah vokasi di sana atau dari Austria kita undang ke sini untuk memberikan pengetahuan pada guru-guru kita. Nantinya, guru-guru itu bisa tukar pengalaman dengan lainnya dan kita buat model untuk itu," kata Ganjar.

Baca juga: KADIN: Lulusan pendidikan vokasi harus bisa jadi bagian dari industri