Palu (ANTARA News) - Kondisi kesehatan seorang korban penembakan Buol, Sulawesi Tengah, Ariyanto A Mokodompit alias Firman(17) yang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, mulai membaik.

"Alhamdulillah sudah mulai membaik, Firman sudah boleh makan bubur saring," kata Hasna (47), ibu kandung korban kepada ANTARA di RSUD Undata Palu, Sabtu.

Meski begitu, kata Hasna, anak ketiga dari enam bersaudara itu hingga kini belum bisa duduk dan jalan.

Dari keterangan dr Rudi yang merawatnya, Firman masih membutuhkan perawatan dan istirahat cukup lama karena mengalami luka bagian dalam yang serius setelah ususnya dioperasi akibat terkena peluru polisi.

Hasna menuturkan, Firman mulai dirawat di RSUD Undata Palu pada 4 September 2010 berdasarkan rujukan RSUD Buol setelah menjalani operasi.

"Bagi saya kejadian itu sudah musibah. Saya hanya berharap agar Firman bisa segera sembuh dan kembali bersekolah lagi karena dokter menyatakan Firman belum diperbolehkan pulang," ujarnya.

Biaya perawatan dan pengobatan selama dirawat di RS, kata Hasna, seluruhnya ditanggungPolda Sulteng.

Sementara itu, pada Jumat (17/9) pagi ,tiga korban penembakan Buol lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Dr Wahidin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Ketiganya adalah Syamsuddin (bukan Supriyadi seperti yang diberitakan sebelumnya), Hamdani, dan Rio Armando. Mereka diberangkatkan ke Makassar melalui Bandara Mutiara Palu menggunakan pesawat reguler.

Kerusuhan Buol dipicu oleh meninggalnya Kasmir Timumun, tahanan dalam kasus kecelakaan lalu lintas di dalam sel Polsek Biau, Kabupaten Buol.

Masyarakat menilai bahwa Kasmir meninggal karena penganiayaan oknum polisi di dalam sel, sementara polisi menyatakan bahwa Kasmir tewas bunuh diri.

ANT/A011