Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong perusahaan-perusahaan BUMN menjadikan digitalisasi dan inovasi sebagai fondasi dalam menghadapi persaingan sangat keras akibat hilirasi ekonomi digital.

"Digitalisasi dan perubahan ekonomi digital, percepatan teknologi dan inovasi harus menjadi fondasi yang tidak kalah pentingnya," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin malam.

Menurut Erick Thohur, kondisi saat ini sudah berubah di mana hilirisasi pertambangan dapat mengubah nikel menjadi baterai listrik.

Namun dia menambahkan hilirisasi ekonomi digital sebagai akibat dari dampak digitalisasi dan percepatan teknologi menjadi salah satu sektor yang sangat berat dan menyeramkan, di mana pasar daring atau e-commerce kewalahan akibat persaingan super keras antara pelaku usaha online di dalamnya.

"Ketika UMKM kita menciptakan produk seharga Rp200.000, tiba-tiba masuk barang asing dengan harga Rp25.000 dengan kualitasnya sama tetapi unggul karena faktor dumping pricing," ujar Erick Thohir.

Baca juga: Mendag prediksi ekonomi digital RI tumbuh delapan kali lipat pada 2030

Ia mengatakan realitas tersebut harus dihadapi secara bersama oleh semua pihak. Karena itu BUMN-BUMN harus melakukan inovasi dan sebagainya guna menghadapi dampak akibat digitalisasi dan percepatan teknologi, terutama hilirisasi ekonomi digital.

Selain itu Menteri BUMN itu juga memaparkan sejumlah strategi lainnya untuk membenahi BUMN seperti memetakan fokus-fokus BUMN, membuat BUMN menjadi ekosistem yang sehat dan seimbang bagi pengusaha swasta, daerah, pelaku usaha UMKM.

Kemudian memperbaiki proses bisnis BUMN sehingga bisnisnya tidak selalu berdasarkan proyek atau project based. Melalui proses bisnis yang baik, maka BUMN itu diharapkan mampu bersaing di pasar.

Terakhir terkait sumber daya manusia atau human capital, Menteri BUMN Erick Thohir ingin BUMN melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas baik di bidang bisnis yang merupakan profesional atau nantinya menjadi pengusaha (entrepreneur).

Baca juga: Mantan Menristek: Startup bakal optimalkan peluang ekonomi digital RI