Kemenperin dan pemda pacu peran IKM topang Program P3DN
14 Juni 2021 19:00 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih (kemeja putih) menguji coba sepeda listrik produksi CV. Lombok E-Bike Builder ketika melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama pemerintah daerah (pemda) mendorong peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) mendukung Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) guna membangkitkan kembali gairah usaha di tengah pandemi COVID-19 sekaligus memacu pemulihan ekonomi nasional.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, saat ini Pemerintah, BUMN/BUMD, badan usaha dan/atau pemangku kepentingan lainnya wajib menggunakan produk dalam negeri dan mendukung Program P3DN guna menggerakkan perekonomian nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (14/6).
Pihaknya mengapresiasi pelaku IKM yang telah berkontribusi menopang produktivitas sektor manufaktur skala besar di Tanah Air yang dapat memperkuat rantai pasok sehingga mendongkrak daya saing industri nasional.
“Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan kerja ke CV Lombok E-Bike Builder dan CV Raja Teknik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak potensi dari IKM-IKM ini yang perlu dikembangkan guna mendukung program P3DN,” katanya melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Kemenperin optimalkan penggunaan inovasi produk dalam negeri
CV Lombok E-Bike Builder telah memperoleh fasilitasi dari Dinas Perindustrian Provinsi NTB sebagai tenant pada Science Technology and Industrial Park NTB dalam skema inkubasi. Program ini bertujuan menghasilkan IKM yang dapat menjadi produsen komponen maupun produk sepeda listrik di NTB.
Pemda juga telah melakukan pemesanan sepeda listrik untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2021 hingga 2023.
“Kami mengapresiasi Pemda NTB yang telah mendukung gerakan ini melalui pembelian produk buatan IKM setempat,” kata Gati.
Menurutnya, Pemprov NTB melalui OPD telah mendukung gerakan P3DN dengan membeli produk IKM setempat. Dukungan ini tercantum pada Peraturan Gubernur NTB Nomor 43 tahun 2020 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bela dan Beli Produk Lokal.
Baca juga: Kemenperin pacu Tim P3DN maksimalkan penggunaan produk lokal
“Beberapa OPD yang telah mendukung gerakan ini antara lain Dinas Pertanian, Dinas Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Gati.
Produk-produk yang dibeli tersebut, di antaranya produk permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG), alat dan mesin pertanian, serta kendaraan berbasis listrik guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh OPD setempat.
Pemilik CV Lombok E-Bike Builder adalah Gede Sukarma Dijaya, berinovasi produksi sepeda listrik sejak 2016 dan kini produksinya sudah sampai ke mancanegara antara lain negara Australia, Inggris, Norwegia dan Amerika Serikat.
Sementara CV Raja Teknik merupakan produsen peralatan pendingin untuk menyimpan produk dalam suhu tertentu dan produknya ke Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan dan Kelautan (jasa maintenance), Rumah Potong Hewan serta hotel-hotel di Mataram, Senggigi dan Gili Trawangan.
Baca juga: Potensi APBN Rp607 triliun, Kemenperin sebut P3DN tumbuhkan industri
“Sesuai arahan Bapak Presiden, saat ini Pemerintah, BUMN/BUMD, badan usaha dan/atau pemangku kepentingan lainnya wajib menggunakan produk dalam negeri dan mendukung Program P3DN guna menggerakkan perekonomian nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (14/6).
Pihaknya mengapresiasi pelaku IKM yang telah berkontribusi menopang produktivitas sektor manufaktur skala besar di Tanah Air yang dapat memperkuat rantai pasok sehingga mendongkrak daya saing industri nasional.
“Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan kerja ke CV Lombok E-Bike Builder dan CV Raja Teknik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak potensi dari IKM-IKM ini yang perlu dikembangkan guna mendukung program P3DN,” katanya melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Kemenperin optimalkan penggunaan inovasi produk dalam negeri
CV Lombok E-Bike Builder telah memperoleh fasilitasi dari Dinas Perindustrian Provinsi NTB sebagai tenant pada Science Technology and Industrial Park NTB dalam skema inkubasi. Program ini bertujuan menghasilkan IKM yang dapat menjadi produsen komponen maupun produk sepeda listrik di NTB.
Pemda juga telah melakukan pemesanan sepeda listrik untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2021 hingga 2023.
“Kami mengapresiasi Pemda NTB yang telah mendukung gerakan ini melalui pembelian produk buatan IKM setempat,” kata Gati.
Menurutnya, Pemprov NTB melalui OPD telah mendukung gerakan P3DN dengan membeli produk IKM setempat. Dukungan ini tercantum pada Peraturan Gubernur NTB Nomor 43 tahun 2020 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bela dan Beli Produk Lokal.
Baca juga: Kemenperin pacu Tim P3DN maksimalkan penggunaan produk lokal
“Beberapa OPD yang telah mendukung gerakan ini antara lain Dinas Pertanian, Dinas Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Gati.
Produk-produk yang dibeli tersebut, di antaranya produk permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG), alat dan mesin pertanian, serta kendaraan berbasis listrik guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh OPD setempat.
Pemilik CV Lombok E-Bike Builder adalah Gede Sukarma Dijaya, berinovasi produksi sepeda listrik sejak 2016 dan kini produksinya sudah sampai ke mancanegara antara lain negara Australia, Inggris, Norwegia dan Amerika Serikat.
Sementara CV Raja Teknik merupakan produsen peralatan pendingin untuk menyimpan produk dalam suhu tertentu dan produknya ke Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan dan Kelautan (jasa maintenance), Rumah Potong Hewan serta hotel-hotel di Mataram, Senggigi dan Gili Trawangan.
Baca juga: Potensi APBN Rp607 triliun, Kemenperin sebut P3DN tumbuhkan industri
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: