"'Hetero space' di Solo bertempat di bekas Kantor DPU Kota Surakarta Jalan Urip Sumoharjo Nomor 92, menempati lahan seluas kurang lebih 1.500 meter persegi. Namun saat ini bangunan sedang direnovasi, kemungkinan akan selesai pada akhir 2021," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan bahwa "hetero space" berkonsep tempat kerja bersama (co-working) yang tidak hanya menyediakan tempat, tapi juga pelatihan untuk mengembangkan industri rintisan (start up).
Baca juga: "Go digital", kunci UMKM sukses lalui pandemic COVID-19
Menurut dia, "hetero space" di Solo yang mengedepankan kearifan lokal merupakan keinginan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan pengembangan tempat serupa di Kota Semarang.
"Hingga tahun kemarin, sudah ada 231 kegiatan di Hetero Space Semarang dengan jumlah member sebanyak 12.908 orang. Mereka diajari membuat kemasan menarik, foto produk, manajerial, dan membantu pemasaran secara 'online'," ujarnya.
Ia mengungkapkan alasan pemilihan Kota Surakarta dipilih untuk "hetero space" kedua adalah banyaknya pelaku ekonomi kreatif di sana.
"Selain itu, Solo akan dikembangkan sebagai kota wisata dan kota wisata religi yang banyak membutuhkan pengembangan produk-produk kreatif. Jadi UKM-nya harus didampingi, tempatnya juga representatif," katanya.
Baca juga: Ekonom: Tingkatkan porsi kredit UMKM bisa percepat pemulihan ekonomi
Kepala Balai Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jateng Hatta Hatnansya Yunus menambahkan renovasi bekas kantor DPU Kota Surakarta dikerjakan secara kolaboratif antara Forum Komunikasi BUMN, BUMD, Bank Jateng, dan BUMN Infastruktur.
Nanti, kata dia, tempat ini akan dikelola secara profesional oleh Impala yang sebelumnya menangani Hetero Space di Semarang dan dilengkapi dengan "private office", "meeting room", "maker space", "refreshing", serta dilengkapi tempat tidur kapsul.
"Kami sudah beraudiensi dengan Wali Kota Surakarta Mas Gibran, ia menginginkan ada industri kreatif anak muda, 'sportourism', dan seni terutama kriya dan kayu. Ada kearifan lokal yang ditonjolkan di sana," ujarnya.