Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada sesi perdagangan Jumat siang naik tujuh poin menjadi Rp8.978-Rp8.988 per dolar karena pelaku pasar khususnya asing aktif bermain di pasar saham membeli.

Pelaku asing yang membeli saham melepas dolarnya yang ditukarkan dengan rupiah, meski dolar AS di pasar regional menguat terhadap semua mata uang Asia, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah yang menyempit itu, karena diawasi oleh Bank Indonesia yang masih terus memantaunya.

Apabila rupiah melebar maka BI akan melakukan intervensi untuk menahan gerakan mata uang Indonesia tersebut, katanya.

BI, menurut dia, tidak menginginkan rupiah berada di bawah level Rp9.000 per dolar dalam waktu lama.

Karena itu , BI secara perlahan-lahan membawa mata uang lokal itu terus terangkat hingga di atas level Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Pasar uang Indonesia, lanjut dia sebenarnya positif terhadap rupiah, namun peluang untuk naik lebih tinggi terlihat sulit.

Hal ini disebabkan pergerakan rupiah sangat dibatasi oleh BI, ucapnya.

Kostaman mengatakan, rupiah diperkirakan akan berkisar antara Rp8.970 sampai Rp9000 per dolar, karena pada kisaran tersebut bagi eksportir masih cukup aman.

"Kami optimis di level tersebut, rupiah masih baik eksportir maupun importir masih dapat berbisnis dengan baik," ucapnya.
(T.H-CS/A011/P003)