Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) menyatakan siap dilibatkan dalam Dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ayau BUMN Fund yang akan dibentuk pemerintah.

"Kami siap dilibatkan jika pemegang saham menghendakinya," kata Direktur Keuangan Jamsostek, Elvin Masassya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis. Pihak pemegang saham yang dimaksudnya adalah Kementerian BUMN.

Menurut Elvin, keikutsertaan Jamsostek di BUMN Fund akan disesuaikan dengan kondisi dari mekanisme yang ditetapkan pemerintah.

"Sepanjang dana yang akan ditempatkan melalui BUMN Fund memenuhi kaidah investasi, maka kami siap untuk ikut bergabung," kata Elvin.

Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, pernah mengemukakan bahwa mendorong perusahaan milik negara di sektor asuransi, dana pensiun dan jasa keuangan masuk dalam BUMN Fund.

Sejumlah perusahaan yang bakal dilibatkan seperti PT Jamsostek, PT Taspen, Asabri, dan perusahaan lain yang bergerak di bidang keuangan.

"Dana pensiun dan asuransi memiliki skala dana yang cukup besar," ujar Mustafa.

Meski begitu, sejauh ini pembentukan BUMN Fund belum jelas kedudukanya, dan bahkan sempat mendapat penolakan dari Kementerian Keuangan.

Menurut Elvin, secara prinsip Jamsostek siap bersinergi dengan BUMN lainnya untuk masuk BUMN Fund.

"Kita punya captive market dengan BUMN lain yang bisa disinergikan," ujarnya.

Meski begitu, Elvin masih mempertayakan apakah BUMN Fund dijalankan dalam bentuk produk atau mekanismenya saja.

"Menurut saya menakisme "polling fund" itu bagus. Tapi sepanjang return bagus tidak masalah," katanya.
(T.R017/B008/P003)