"Tidak boleh ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan selama proses pendaftaran. Jaga proses PPDB ini dengan baik, jaga integritas agar PPDB kita berkualitas," kata Ganjar pada peluncuran PPDB 2021/2022 yang dilaksanakan bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan SMA negeri pertama di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu.
Baca juga: Sekolah tatap muka di Solo-Jateng bakal mulai 12 Juli 2021
Ganjar juga berharap tidak ada berbagai praktik pungutan liar dalam pelaksanaan PPDB 2021/2022 di Jateng.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Hari Wuljanto menjelaskan bahwa proses tahapan PPDB 2021/2022 sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu.
Setelah itu akan dilakukan verifikasi dan penerimaan token secara daring pada tanggal 14-19 Juni 2021, sedangkan pendaftaran akan dilaksanakan pada 21-25 Juni 2021 dan pengumuman PPDB 2021/2022 akan dilakukan pada 26 Juni 2021.
Baca juga: Cegah klaster baru, simulasi PTM sekolah di Pati-Jateng dihentikan
Adapun daya tampung PPDB SMA dan SMK Negeri di Jateng sebanyak 214.839 kursi, dengan rombongan belajar sebanyak 5.976 rombongan.
"Ketersediaan ini baru mampu menampung sebanyak 42 persen dari total lulusan SMP sederajat. Sebab tahun ajaran 2021/2022, jumlah lulusan kurang lebih sebanyak 522.295 siswa," ujarnya.
Hari memastikan semua proses PPDB 2021/2022 dilakukan secara daring untuk menghindari kerumunan dan meluasnya penyebaran COVID-19.
Baca juga: Ganjar wajibkan sekolah pelaksana PTM lapor tiap hari
Pada PPDB 2021/2022, Pemprov Jateng memrioritaskan anak tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien COVID-19.
"Pada jalur afirmasi di PPDB, diperuntukkan bagi calon peserta didik dari putra atau putri nakes dan tenaga pendukungnya yang menangani langsung pasien COVID-19, serta yang melakukan pengamatan atau penelusuran kasus COVID-19 dengan kontak langsung pasien dan atau orang dengan kasus COVID-19," katanya.
Baca juga: Jateng bakal uji coba pembelajaran tatap muka di 140 sekolah