Jakarta (ANTARA) - Sebanyak empat Guru Besar IPB University mengemukakan pandangan terkait keanekaragaman hayati di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Biodiversity 2021.

Guru Besar IPB University Prof Hadi Susilo Arifin menyampaikan pandangannya terkait Urban Biodiversity melalui pemanfaatan pekarangan yang digelar dalam diskusi "Keanekaragaman Hayati" yang digelar melalui media Universitas Gunadarma (UG TV) bekerja sama dengan Asosiasi Profesor Indonesia (API).

"Dalam urban farming pada pekarangan sempit, kita bisa menggunakan vertical garden/vertical culture. Contohnya pot gantung/hanging garden. Sehingga tanpa lahan pun kita tetap bisa memanfaatkannya. Jadi tidak ada alasan tidak punya lahan, sebab bisa kita lakukan dengan rekayasa lingkungan," ujar Guru Besar Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB University ini melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, Guru Besar Departemen Agrononomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University Prof Syukur, menjelaskan tentang keanekaragaman tanaman yang erat kaitannya dengan upaya pemuliaan.

"Pemuliaan itu memanfaatkan sumber daya genetik. Sumber daya keanekaragaman hayati ini untuk membentuk suatu yang baru, yang lebih bermanfaat, lebih unggul daripada sebelumnya. Kita sebut dengan varietas. Kegiatan pemuliaan mampu menghasilkan varietas unggul untuk keperluan manusia," ujar pakar genetika dan pemuliaan tanaman IPB University itu.

Baca juga: Lawalata IPB University amati burung migran singgah di Indonesia

Baca juga: Guru Besar IPB: Perdagangan satwa liar mengancam keanekaragaman hayati


Selain tanaman, kata Syukur, biodiversitas satwa langka di dalam hutan juga membutuhkan perhatian khusus.

"Badak Sumatera sekarang sudah sangat terancam punah, sehingga kami di IPB University sedang bersiap-siap untuk membangun fasilitas laboratorium. Bicara tentang siapa yang bertanggung jawab atas satwa langka, tentu pemerintah harus ada di depan. Tugasnya memberikan arahan, memberikan petunjuk. Sementara kita sebagai masyarakat diharapkan bisa menekan laju pemburuan liar dan pembalakan hutan," kata Guru Besar IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan, Prof Bambang Purwantara.

Sementara itu, Prof Ari Purbayanto sebagai Guru Besar IPB University sekaligus Ketua API, membahas tentang Perikanan Berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga sumberdaya perikanan di Indonesia.

Menurut pakar dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University ini, kearifan lokal merupakan ide serta nilai yang dijalankan dengan bijaksana oleh masyarakat.

Baginya, peran masyarakat bukan hanya mengelola ikan saja, namun juga mengelola keanekaragamannya.

Baca juga: IPB usulkan pemetaan keanekaragaman hayati Indonesia

Baca juga: Delapan spesies tumbuhan baru ditemukan peneliti di kala pandemi