Olimpiade
Tokyo akan vaksinasi 18.000 pekerja dan relawan Olimpiade
11 Juni 2021 18:34 WIB
Presiden Tokyo 2020 Seiko Hashimoto berbicara dalam pertemuan dewan eksekutif Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Behrouz Mehri/Pool via REUTERS/nz/cfo (REUTERS/POOL)
Jakarta (ANTARA) - Sekitar 18.000 pekerja Olimpiade Tokyo, termasuk wasit dan sukarelawan akan divaksinasi mulai pekan depan, menurut penyelenggara, sebagai upaya untuk mencoba membangun keyakinan bahwa Olimpiade akan aman.
Dengan hanya enam pekan hingga Olimpiade, yang telah setahun ditunda, akan digelar, para pejabat masih berjuang melawan oposisi domestik dan takut bahwa acara tersebut dapat menyebarkan virus corona.
Vaksinasi di Jepang dinilai lambat, sementara jumlah kasus meningkat, dengan lebih dari empat persen populasi mendapat vaksinasi penuh, sementara hampir 13 persen telah mendapatkan dosis pertama.
Baca juga: Jepang pertimbangkan vaksinasi 70.000 relawan Olimpiade
Kepala Tokyo 2020 Seiko Hashimoto berharap vaksinasi akan memungkinkan staf untuk "berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara dengan pikiran yang tenang."
Vaksinasi tersebut akan menargetkan mereka yang "sering berinteraksi erat dengan para atlet," kata Hashimoto dikutip dari AFP, Jumat.
Mereka yang akan mendapatkan vaksin termasuk wasit, staf perkampungan Olimpiade, karyawan dan kontraktor, karyawan bandara, pejabat dan asisten penguji doping dari Komite Olimpiade dan Paralimpiade nasional.
Beberapa dari total 70.000 relawan juga akan dimasukkan dalam penerima vaksinasi, jika mereka memiliki kontak erat dengan para atlet.
Hashimoto mengatakan vaksinasi akan dimulai pada 18 Juni, dengan dosis kedua diberikan sebelum Olimpiade dibuka pada 23 Juli.
Baca juga: 95 persen atlet Jepang di Olimpiade Tokyo akan divaksinasi
Survei publik cenderung menunjukkan sebagian besar warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun ini, dengan mendukung pembatalan atau penundaan lebih lanjut.
Penyelenggara mencoba menyampaikan pesan bahwa upaya pencegahan penyebaran virus corona yang diperketat akan membuat peserta dan publik Jepang tetap aman.
Penyelenggara juga telah memangkas jumlah peserta luar negeri, dan akan melakukan tes COVID-19 setiap hari kepada atlet, termasuk yang sudah divaksinasi.
Penonton dari luar negeri juga telah dilarang, dan kebijakan tentang berapa banyak penonton akan diputuskan akhir bulan ini.
Beberapa wilayah Jepang, termasuk Tokyo, saat ini berada dalam keadaan darurat COVID-19 yang akan berakhir pada 20 Juni, dengan jumlah kasus yang saat ini mulai menurun.
Baca juga: Jepang mulai vaksinasi atlet Olimpiade
Dengan hanya enam pekan hingga Olimpiade, yang telah setahun ditunda, akan digelar, para pejabat masih berjuang melawan oposisi domestik dan takut bahwa acara tersebut dapat menyebarkan virus corona.
Vaksinasi di Jepang dinilai lambat, sementara jumlah kasus meningkat, dengan lebih dari empat persen populasi mendapat vaksinasi penuh, sementara hampir 13 persen telah mendapatkan dosis pertama.
Baca juga: Jepang pertimbangkan vaksinasi 70.000 relawan Olimpiade
Kepala Tokyo 2020 Seiko Hashimoto berharap vaksinasi akan memungkinkan staf untuk "berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara dengan pikiran yang tenang."
Vaksinasi tersebut akan menargetkan mereka yang "sering berinteraksi erat dengan para atlet," kata Hashimoto dikutip dari AFP, Jumat.
Mereka yang akan mendapatkan vaksin termasuk wasit, staf perkampungan Olimpiade, karyawan dan kontraktor, karyawan bandara, pejabat dan asisten penguji doping dari Komite Olimpiade dan Paralimpiade nasional.
Beberapa dari total 70.000 relawan juga akan dimasukkan dalam penerima vaksinasi, jika mereka memiliki kontak erat dengan para atlet.
Hashimoto mengatakan vaksinasi akan dimulai pada 18 Juni, dengan dosis kedua diberikan sebelum Olimpiade dibuka pada 23 Juli.
Baca juga: 95 persen atlet Jepang di Olimpiade Tokyo akan divaksinasi
Survei publik cenderung menunjukkan sebagian besar warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun ini, dengan mendukung pembatalan atau penundaan lebih lanjut.
Penyelenggara mencoba menyampaikan pesan bahwa upaya pencegahan penyebaran virus corona yang diperketat akan membuat peserta dan publik Jepang tetap aman.
Penyelenggara juga telah memangkas jumlah peserta luar negeri, dan akan melakukan tes COVID-19 setiap hari kepada atlet, termasuk yang sudah divaksinasi.
Penonton dari luar negeri juga telah dilarang, dan kebijakan tentang berapa banyak penonton akan diputuskan akhir bulan ini.
Beberapa wilayah Jepang, termasuk Tokyo, saat ini berada dalam keadaan darurat COVID-19 yang akan berakhir pada 20 Juni, dengan jumlah kasus yang saat ini mulai menurun.
Baca juga: Jepang mulai vaksinasi atlet Olimpiade
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: