Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harmadi mengemukakan lima program strategis pemerintah dalam upaya mendukung pemulihan sektor ekonomi pariwisata di Provinsi Bali.

"Dukungan pemerintah untuk Bali Bangkit yang pertama adalah memberlakukan kebijakan work from Bali bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berlaku mulai Juli 2021," kata Sony dalam acara Sosialisasi Bali Bangkit yang digelar oleh Kementerian Kesehatan secara virtual dan dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baca juga: 1.493 desa adat di Bali menyongsong pembukaan kembali keran pariwisata

Baca juga: Satgas COVID-19: Sebentar lagi Bali mencapai "herd immunity"


Sonny mengatakan program tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Work From Bali (WFB) adalah program dari pemerintah yang diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk kerja dari Bali serta membantu sektor pariwisata Pulau Dewata yang terdampak pandemi COVID-19. Saat ini, lokasi yang dipilih untuk WFB adalah Kawasan Nusa Dua.

Program selanjutnya adalah pemberian dana hibah untuk pemulihan pariwisata, sebab banyak kabupaten atau kota di Bali yang terpengaruh pandemi COVID-19. Jadi, pemerintah memberikan relaksasi pada sektor pariwisata agar tidak semakin terpuruk karena imbas pandemi.

Sonny mengatakan program lainnya adalah rencana Travel Bubble yang meliputi Bali, Bintan dan Batam. Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.

"Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri," ujarnya.

Saat ini pemerintah tengah mematangkan penerapan travel bubble di tiga wilayah tersebut, dengan syarat tingkat kasus positif, kasus aktif dan kapasitas rumah sakit dalam kondisi aman untuk pelonggaran aktivitas publik.

Dalam proses pelaksanaan travel bubble, kata Sonny, pemerintah akan menetapkan syarat tertentu bagi turis asing yang masuk ke Indonesia. "Misalnya, turis harus melakukan tes usap PCR dengan hasil negatif terhadap virus corona sebelum berangkat dan saat tiba di Indonesia," katanya.

Baca juga: "Work from Bali" dan optimisme bangkit dari pandemi

Pemerintah juga akan mengatur wisatawan mancanegara yang masuk ke Tanah Air telah menjalani vaksinasi COVID-19.

Dukungan yang tidak kalah penting, kata Sonny, adalah penguatan kapasitas 3T (testing, tracing dan treatment) serta pelaksanaan percepatan vaksinasi.

Sonny melaporkan vaksinasi dosis pertama di Bali hingga saat ini sudah lebih dari 1,5 juta orang dan vaksinasi dosis kedua sudah lebih dari 676 ribu orang dari total target sasaran mencapai 70 persen kekebalan kelompok sebanyak 3 juta jiwa penduduk di Bali.