Istri gembong narkoba 'El Chapo' hadir di pengadilan Washington
11 Juni 2021 13:18 WIB
Dokumentasi: Emma Coronel Aispuro, istri Joaquin Guzman, pengedar narkoba yang dikenal sebagai "El Chapo", tiba di Pengadilan Federal Brooklyn, untuk mendengarkan vonis hukuman Guzman di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu (17/7/2019). ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/ama/cfo.
Washington (ANTARA) - Istri gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, Emma Coronel Aispuro, hadir di pengadilan federal Washington pada Kamis, di mana dia siap untuk mengaku bersalah atas perannya dalam membantu suaminya menjalankan kartel penyelundup Sinaloa.
Mengenakan jumpsuit hijau dan masker putih, Coronel muncul untuk sidang pengadilan di hadapan Hakim Distrik Amerika Serikat, Rudolph Contreras.
Mantan ratu kecantikan berusia 31 tahun itu ditangkap pada Februari atas tuduhan bahwa dia menyampaikan pesan untuk membantu peredaran narkoba Guzman mulai 2012 hingga awal 2014.
Coronel terus berperan menyampaikan pesan untuk El Chapo saat mengunjunginya di penjara Meksiko setelah penangkapannya pada Februari 2014.
Jaksa penuntut juga mengatakan Coronel memainkan peran kunci dalam aksi pelarian Guzman pada 2015 dari penjara Meksiko.
Coronel lahir di California dan memegang dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Meksiko.
Dia didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan 5 kilogram atau lebih kokain, 1 kilogram atau lebih heroin, 500 gram atau lebih metamfetamin dan 1.000 kilogram atau lebih ganja, serta membantu dan bersekongkol untuk mengedarkan narkoba.
Jika terbukti bersalah atas semua tuduhan hukum federal itu, Coronel bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp142 triliun).
Guzman, 64 tahun, dinyatakan bersalah pada Februari 2019 pada sidang pengadilan Brooklyn karena mendalangi pengedaran narkoba bernilai miliaran dolar untuk kartel Sinaloa.
Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun, dan dikurung di penjara federal Supermax di Florence, Colorado.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekitar 350.000 orang di Tigray Ethiopia kelaparan
Mengenakan jumpsuit hijau dan masker putih, Coronel muncul untuk sidang pengadilan di hadapan Hakim Distrik Amerika Serikat, Rudolph Contreras.
Mantan ratu kecantikan berusia 31 tahun itu ditangkap pada Februari atas tuduhan bahwa dia menyampaikan pesan untuk membantu peredaran narkoba Guzman mulai 2012 hingga awal 2014.
Coronel terus berperan menyampaikan pesan untuk El Chapo saat mengunjunginya di penjara Meksiko setelah penangkapannya pada Februari 2014.
Jaksa penuntut juga mengatakan Coronel memainkan peran kunci dalam aksi pelarian Guzman pada 2015 dari penjara Meksiko.
Coronel lahir di California dan memegang dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Meksiko.
Dia didakwa berkonspirasi untuk mendistribusikan 5 kilogram atau lebih kokain, 1 kilogram atau lebih heroin, 500 gram atau lebih metamfetamin dan 1.000 kilogram atau lebih ganja, serta membantu dan bersekongkol untuk mengedarkan narkoba.
Jika terbukti bersalah atas semua tuduhan hukum federal itu, Coronel bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda hingga 10 juta dolar AS (sekitar Rp142 triliun).
Guzman, 64 tahun, dinyatakan bersalah pada Februari 2019 pada sidang pengadilan Brooklyn karena mendalangi pengedaran narkoba bernilai miliaran dolar untuk kartel Sinaloa.
Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun, dan dikurung di penjara federal Supermax di Florence, Colorado.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sekitar 350.000 orang di Tigray Ethiopia kelaparan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: