Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini berpeluang menguat ditopang sentimen positif eksternal dan domestik.

Pada pukul 9.49 WIB, rupiah menguat 31 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.217 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.248 per dolar AS.

"Hari ini rupiah kemungkinan bisa menguat karena pasar tidak mengkhawatirkan perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat meskipun data inflasi AS semalam menunjukkan kenaikan 5 persen year on year," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Para analis mengatakan meski inflasi mengalami kenaikan tapi sifatnya hanya sementara, sehingga bank sentral AS The Fed kemungkinan belum akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat.

Selain itu dari dalam negeri, data penjualan ritel April mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selaras dengan survei tingkat keyakinan konsumen sebelumnya.

"Ini juga bisa memberikan dampak positif ke rupiah," ujar Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.200 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.280 per dolar AS.

Pada Kamis (10/6) lalu, rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.255 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.