London (ANTARA News) - Berbahagialah anda yang memiliki keluarga dan banyak teman, sebab satu penelitian baru menemukan bahwa mereka yang dikelilingi oleh keluarga dan teman, kemungkinan mengalami kematian dini 50 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki kehidupan sosial.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Senin (13/9), seperti dikutip Daily Mail, orang yang memiliki kehidupan sosial memiliki rata-rata hidup 3,7 tahun lebih lama.
Para peneliti mengklaim efek dari teman sebanding dengan efek berhenti merokok.
Penelitian itu menemukan, penyendiri dengan sedikit dukungan sosial memiliki tingkat kematian setinggi alkoholik, dan bahkan lebih tinggi dari pegaruh obesitas atau kemalasan fisik.
Para peneliti menganalisis data dari 148 penelitian selama tiga dekade dan melibatkan lebih dari 300.000 orang.
"Teman-teman dan orang yang mendukung bisa membuat hidup lebih mudah pada dasarnya, tingkat sehari- hari," kata Bert Uchino profesor dibalik penelitian.
"Mereka bisa meminjamkan anda uang, menawarkan lift atau mengasuh bayi anda. Mereka juga mendorong anda untuk memiliki gaya hidup sehat yang lebih baik, mengunjungi dokter, rajin olahraga. Mereka juga secara tidak langsung membantu anda dengan membuat anda merasa anda memiliki sesuatu untuk hidup."
Dia mengatakan dukungan emosional yang diterima dari teman-teman dan orang yang dicintai bisa membantu anda memikirkan masalah dalam cara mengurangi keseriusan atau bahkan membuatnya menjada bukan masalah.
"Dengan memiliki hubungan aman dan merasa dicintai, orang hidup lebih aman, tenang," tambah Uchino.
Peneliti dari Brigham Young University di Utah dan University of North Carolina menunjukkan bahwa kaitan antara kematian dan kesendirian diterapkan pada pria dan wanita dari segala usia, tanpa memedulikan kondisi kesehatan mereka.
Beberapa penelitian mengukur kesehatan orang-orang yang hidup sendiri dibandingkan mereka yang hidup dengan keluarga. Beberapa mengecek jumlah teman dan jangkauannya di mana mereka merasa berkontribusi pada komunitas mereka.
Dalam satu tes, subyek memakai peralatan untuk memantau tekanan darah mereka dan diminta untuk mengisi buku harian.
Mereka yang menulis mengenai lebih peduli berakhir dengan tekanan darah yan glebih rendah daripada mereka yang mengeluh mengenai kurang dukungan.
"Sebagai manusia, kita memiliki bayak sistem pengaturan berbeda- tekanan darah, metabolisme, hormon stres. Ada data yang menunjukkan semua sistem ini dipengaruhi oleh hubungan sosial.," kata Teresa Ellen Seeman, profesor pengobatan di UCLA School of Public Health.
"Orang-orang yang melaporkan hubungan yang lebih mendukung dan positif memiliki tekanan darah lebih rendah, tingkat kolesterol lebih rendah, metabolisme glukosa yang lebih baik dan berbagai tingkat hormon stres yang lebih rendah," tambah Seeman.
Dr Antonio Gomez, dari University of California, mengatakan satu pertanyaan kunci yang tidak terjawab oleh peneliti adalah apakah jejaring sosial online memiliki dampak pada kematian.
Apakah Facebook termasuk?
'Itu jejaring sosial yang lebih virtual berdasarkan untuk bertahan hidup, atau lebih baik berinteraksi secara tatap muka. Pesan sebenarnya dalam pemelitian seperti ini adalah mereka yang mengasingkan diri harus menyaring depresi dan kecemasan. Bila pasien memiliki hubungan sosial bagus, mereka harus mempertahankan mereka. Bila mereka tidak, mereka harus mencoba untuk mengembangkannya."
(ENY/A024)
Keluarga, Teman, dan Kematian
14 September 2010 16:25 WIB
(ilustrasi)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: