Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Mahendra Siregar, menyatakan bahwa Indonesia masih memerlukan diversifikasi ekspor baik produk maupun pasar karena perkembangan global yang tidak sesuai harapan.

"Kalau melihat trend internasional, mungkin kita musti mengupayakan diversifikasi yang lebih luas," kata Mahendra usai silahturahmi dan halal bihalal di Kantor Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, semula banyak kalangan memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada 2010 dan 2011 sudah akan berkelanjutan, namun ternyata mereka menghadapi perkembangan baru.

Sementara itu, Eropa yang di satu pihak memang sudah memiliki daya tahan yang lebih kuat tetapi kebijakan mereka lebih mengutamakan kepada penghematan dan pengetatan sehingga dampaknya kepada permintaan impor akan terpengaruh.

"Dalam konteks itu, saya melihat yang sudah dicapai dalam diversifikasi ke emerging market seperti China, Korea, Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, ke depan tetap harus dilakukan," katanya.

Mengenai perkiraan pertumbuhan ekspor pada kuartal III 2010 ini, Mahendra mengatakan, pertumbuhan ekpor pada kuartal II dan III diperkirakan akan melambat namun masih di atas 20 persen.

Meskipun melambat, namun Mahendra menyatakan bahwa pertumbuhan ekspor selama 2010 akan merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah ekspor Indonesia.

"Jadi 2010 ini akan mencapai high record, bukan hanya sekedar pulih terhadap 2009, tapi mencapai tingat tertinggi sepanjang sejarah ekspor Indoesia," tegasnya.

Mahendra mengingatka,n agar hati-hati membandingkan pertumbuhan ekspor Indonesia dengan negara-negara lainnya karena pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 mengalami pertumbuhan positif sementara negara lain mengalami pertumbuhan negatif.

"Demikian juga dengan pertumbuhan ekspor, kalau pertumbuhan sebelumnya negatif maka pertumbuhan tahun ini akan sangat tinggi, sebaliknya jika pertumbuhan sudah positif maka pertumbuhannya lebih kecil," katanya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Juli 2010, ekspor kumulatif Indonesia mencapai 85,01 miliar dolar AS atau meningkat 42,26 persen dibanding periode sama Januari-Juli 2009.

Sedangkan ekspor nonmigas pada periode yang sama tercatat 69,97 miliar dolar AS atau naik 36,94 persen dibanding tahun lalu.
(T.A039*S034/B008/P003)