Singapura (ANTARA) - Australia dan Singapura akan berupaya untuk memberlakukan gelembung perjalanan atau travel bubble antara kedua negara, kata perdana menteri negara-negara itu pada Kamis, setelah lebih dari satu tahun perjalanan terhambat akibat pandemi.
“Kami membahas bagaimana perjalanan dua arah antara Singapura dan Australia pada akhirnya dapat dilanjutkan, dengan cara yang aman dan terkalibrasi, ketika kedua belah pihak sudah siap,” kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam konferensi pers bersama saat mengunjungi mitra Australianya, Scott Morrison.
Singapura mengatakan pada Maret bahwa kedua negara tengah mendiskusikan rencana untuk perjalanan bebas karantina.
Baik Singapura maupun Australia telah menghindari penyebaran virus corona parah yang diderita oleh banyak negara, dengan total kasus masing-masing hanya sedikit di atas 62,000 dan 30,000.
Lee mengatakan bahwa infrastruktur dan proses untuk melanjutkan perjalanan perlu disiapkan, dimulai dengan saling pengakuan atas sertifikat kesehatan dan vaksinasi.
“Saat semua persiapan sudah siap, maka kita bisa mulai dari yang kecil dengan gelembung perjalanan udara untuk membangun kepercayaan di kedua belah pihak,” ujarnya.
Morrison merupakan pemimpin asing pertama yang melakukan kunjungan resmi ke negara-kota itu sejak awal pandemi COVID-19 tahun lalu. Dia singgah di Singapura dalam perjalanannya ke Inggris untuk menghadiri KTT Pemimpin G7.
Diskusi para pemimpin itu juga mencakup potensi jembatan teknologi keuangan atau fintech dan eksplorasi kesepakatan ekonomi hijau.
Morrison mengatakan dia menyambut kerja sama kedua negara untuk menerapkan sistem gelembung perjalanan di antara kedua negara.
Namun, dia mengatakan: "waktu masih cukup panjang sebelum kita dapat mencapai titik itu."
Sumber: Reuters
Baca juga: Singapura temukan varian Delta paling umum di antara kasus lokal COVID
Baca juga: Singapura setujui sementara tes napas 60 detik untuk COVID-19
Singapura, Australia upayakan penerapan 'travel bubble'
10 Juni 2021 22:47 WIB
Ilustrasi - Pemandangan gedung-gedung pencakar langit di Singapura. ANTARA/REUTERS/Edgar Su/aa.
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: