Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh akan memberikan perhatian lebih atau atensi khusus terhadap lima kabupaten/ kota dengan kasus penularan COVID-19 tertinggi dalam upaya menekan lonjakan kasus.

“Atensi khusus tersebut akan dilakukan sesuai dengan arahan dari Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh,” kata Asisten III Sekda Aceh, Iskandar AP di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: Gubernur: ASN Pemerintah Aceh wajib vaksin

Ada pun ke lima kabupaten/kota itu masing-masing Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen dan Lhokseumawe.

Ia menjelaskan dalam tahap pertama pihaknya akan melakukan rapat virtual khusus dengan lima kabupaten/kota dengan angka kasus COVID-19 tertinggi.

Baca juga: 15 pasien COVID Aceh meninggal, total capai 648 orang

“Kita menanyakan bagaimana penanganan COVID-19, bagaimana PPKM (penerapan pembatasan kegiatan masyarakat) skala mikro selama ini,” kata Iskandar AP, saat memimpin rapat kesiapan tindak lanjut terkait kesiapan Pemerintah Aceh untuk terlibat dalam membantu penanganan COVID-19 di lima kabupaten/kota tersebut.

Menurut dia tidak semua dari kelima kabupaten itu menjadi daerah dengan kategori zona merah, ada juga yang masih zona oranye, namun tindakan dan aksi bersama harus segera dilakukan agar lonjakan kasus dapat segera dihentikan.

Baca juga: Terdampar, puluhan imigran Rohingnya di Aceh Timur dites COVID-19 lagi

Iskandar menambahkan usai rapat virtual dengan pimpinan Forkopimda Kabupaten/Kota, satgas segera turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi kondisi dan secara bersama-sama untuk merumuskan langkah penanganan kasus selanjutnya.