Toba (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengembangan wisata berbasis sejarah dan religi di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Hal itu ia sampaikan dalam kunjungannya ke makam Misionaris Dr. Ingwer Ludwig Nommensen di kawasan Laguboti, Toba Samosir, Sumut, Kamis.

Ia mengatakan makam itu memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Sumatra Utara, khususnya masyarakat sekitar Danau Toba.

"Dr. Ingwer Ludwig Nommensen adalah seorang misionaris dari Jerman yang memberikan pendidikan dan kesehatan modern yang menjadi cikal bakal kemajuan dan pembaruan hidup masyarakat Batak. Nommensen dapat dikategorikan sebagai seseorang yang berjasa membawa kemajuan dan mengangkat harkat dan martabat kehidupan orang Batak," katanya.

Selain itu, pada masa sebelum pandemi COVID-19, Sandiaga menyebutkan lokasi ini dikunjungi sekitar 100 ribu wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Sehingga, perlu ada peningkatan kualitas baik dari segi infrastruktur, amenitas penunjang, maupun sisi keberlanjutan lingkungan dan penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di destinasi ini.

"Kami mendukung lokasi makam Dr. IL Nommensen menjadi salah satu objek wisata religi yang diharapkan dapat menambah daya tarik wisata di kawasan Toba. Ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan menciptakan lapangan kerja baru, serta mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan Toba, dan meningkatkan nilai-nilai spiritual bagi para wisatawan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPOPDT) dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) terkait pengembangan potensi wisata dan pengelolaan Makam Misionaris Dr. I.L Nommensen.

"Saya titipkan pesan agar kawasan pemakaman ini dapat dijaga dan dikelola dengan baik," ucap Sandiaga.
Baca juga: Kemenparekraf siapkan paket wisata vaksin dosis lengkap
Baca juga: Kemenparekraf akan tegur oknum pelaku wisata "nuthuk" wisatawan