Olimpiade
76 persen atlet telah lolos ke Olimpiade Tokyo
10 Juni 2021 16:27 WIB
Komite Penyelenggara Tokyo 2020 Toshiro Muto berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Dewan Eksekutif IOC di Tokyo, Jepang, Rabu (9/6/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/pri. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON)
Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengkonfirmasi bahwa sekitar 76 persen atlet telah lolos ke Olimpiade Tokyo dengan 8.500 kuota tempat dialokasikan, pada 44 hari menjelang upacara pembukaan.
Dari total kuota tempat untuk pertandingan, sebanyak 20 persen tetap dialokasikan melalui peringkat dan hanya 4 persen melalui kualifikasi yang akan berlangsung hingga 29 Juni, seperti yang diumumkan tahun lalu sebagai bagian dari proses kualifikasi yang disesuaikan.
IOC mengatakan 75 persen calon penduduk perkampungan Olimpiade dan Paralimpiade telah divaksinasi atau dijadwalkan untuk divaksinasi, dengan angka yang akan meningkat menjadi lebih dari 80 persen ketika pertandingan dimulai. Kampung atlet itu resmi dibuka pada 14 Juli.
Baca juga: IOC realokasi slot Korea Utara yang absen di Olimpiade Tokyo
"Kami menghubungi setiap NOC dan setiap atlet untuk melihat apakah kami dapat membantu (dengan vaksinasi). Kami akan melanjutkan upaya tersebut hingga tenggat waktu," kata Direktur Eksekutif Olimpiade IOC, Christophe Dubi, dikutip dari Kyodo, Kamis.
Dubi mengatakan bahwa IOC mengharapkan keputusan tentang kehadiran penonton domestik akan dibuat "sekitar akhir Juni" dan buku pedoman atau "playbook" terbaru, yang menguraikan langkah-langkah mitigasi virus corona dan memberikan informasi terkait lainnya, segera dirilis.
IOC juga mengatakan setidaknya 10 slot Olimpiade akan didistribusikan kembali setelah keputusan Korea Utara mundur dari pertandingan tersebut.
Korea Utara mengatakan mereka tidak akan menghadiri Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda setahun karena pandemi, dengan alasan kekhawatiran atas virus corona. Namun, menurut Direktur Solidaritas Olimpiade dan Hubungan NOC IOC James McLeod, Korea Utara tidak secara resmi memberi tahu IOC tentang keputusannya.
Baca juga: IOC tunjuk 29 atlet perkuat tim pengungsi untuk Olimpiade Tokyo
Selain Korea Utara, tidak ada negara lain yang secara terbuka menyatakan rencana untuk melewatkan acara tersebut. IOC dan penyelenggara telah berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa pertandingan yang aman dan terjamin dapat diselenggarakan, bahkan jika Tokyo tetap dalam keadaan darurat.
Tokyo adalah salah satu dari 10 prefektur di Jepang yang saat ini dalam keadaan darurat karena jumlah kasus COVID-19 yang tinggi.
Jepang masih tertinggal di belakang negara maju lainnya dalam vaksinasi, dengan upaya vaksinasi massal yang baru saja dimulai. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berjanji bahwa seluruh penduduk akan divaksinasi pada November.
Penonton dari luar negeri telah dilarang hadir.
Olimpiade akan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus, yang akan diikuti dengan Paralimpiade pada 24 Agustus hingga 5 September.
Baca juga: IOC akan sediakan vaksin untuk staf Olimpiade Tokyo
Baca juga: KOI: IOC pastikan Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal
Dari total kuota tempat untuk pertandingan, sebanyak 20 persen tetap dialokasikan melalui peringkat dan hanya 4 persen melalui kualifikasi yang akan berlangsung hingga 29 Juni, seperti yang diumumkan tahun lalu sebagai bagian dari proses kualifikasi yang disesuaikan.
IOC mengatakan 75 persen calon penduduk perkampungan Olimpiade dan Paralimpiade telah divaksinasi atau dijadwalkan untuk divaksinasi, dengan angka yang akan meningkat menjadi lebih dari 80 persen ketika pertandingan dimulai. Kampung atlet itu resmi dibuka pada 14 Juli.
Baca juga: IOC realokasi slot Korea Utara yang absen di Olimpiade Tokyo
"Kami menghubungi setiap NOC dan setiap atlet untuk melihat apakah kami dapat membantu (dengan vaksinasi). Kami akan melanjutkan upaya tersebut hingga tenggat waktu," kata Direktur Eksekutif Olimpiade IOC, Christophe Dubi, dikutip dari Kyodo, Kamis.
Dubi mengatakan bahwa IOC mengharapkan keputusan tentang kehadiran penonton domestik akan dibuat "sekitar akhir Juni" dan buku pedoman atau "playbook" terbaru, yang menguraikan langkah-langkah mitigasi virus corona dan memberikan informasi terkait lainnya, segera dirilis.
IOC juga mengatakan setidaknya 10 slot Olimpiade akan didistribusikan kembali setelah keputusan Korea Utara mundur dari pertandingan tersebut.
Korea Utara mengatakan mereka tidak akan menghadiri Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda setahun karena pandemi, dengan alasan kekhawatiran atas virus corona. Namun, menurut Direktur Solidaritas Olimpiade dan Hubungan NOC IOC James McLeod, Korea Utara tidak secara resmi memberi tahu IOC tentang keputusannya.
Baca juga: IOC tunjuk 29 atlet perkuat tim pengungsi untuk Olimpiade Tokyo
Selain Korea Utara, tidak ada negara lain yang secara terbuka menyatakan rencana untuk melewatkan acara tersebut. IOC dan penyelenggara telah berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa pertandingan yang aman dan terjamin dapat diselenggarakan, bahkan jika Tokyo tetap dalam keadaan darurat.
Tokyo adalah salah satu dari 10 prefektur di Jepang yang saat ini dalam keadaan darurat karena jumlah kasus COVID-19 yang tinggi.
Jepang masih tertinggal di belakang negara maju lainnya dalam vaksinasi, dengan upaya vaksinasi massal yang baru saja dimulai. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berjanji bahwa seluruh penduduk akan divaksinasi pada November.
Penonton dari luar negeri telah dilarang hadir.
Olimpiade akan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus, yang akan diikuti dengan Paralimpiade pada 24 Agustus hingga 5 September.
Baca juga: IOC akan sediakan vaksin untuk staf Olimpiade Tokyo
Baca juga: KOI: IOC pastikan Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: