Sri Mulyani: Realisasi anggaran Kemenkeu 2020 capai 94,46 persen
10 Juni 2021 15:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi kinerja pelaksanaan anggaran Kementerian Keuangan pada 2020 secara keseluruhan, yang meliputi badan layanan umum (BLU) dan non-BLU, mencapai Rp62,08 triliun.
Sri Mulyani menyebutkan realisasi sebesar Rp62,08 triliun tersebut merupakan 94,46 persen dari pagu sebesar Rp65,72 triliun dan meningkat 10,25 persen dari realisasi anggaran pada 2019 yang mencapai 85,68 persen dari pagu.
"Ini kinerja Kemenkeu dengan BLU yang berarti ada belanjanya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) makanya angkanya jadi Rp65 triliun," katanya dalam raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Menkeu mengatakan realisasi itu meliputi belanja pegawai Rp19,94 triliun atau 94,3 persen dari pagu Rp21,14 triliun, belanja barang Rp40,48 triliun atau 94,48 persen dari pagu Rp42,48 triliun, dan belanja modal Rp1,65 triliun atau 96,11 persen dari pagu Rp1,72 triliun.
Ia merinci, untuk realisasi non-BLU adalah sebesar Rp28,86 triliun atau 93,95 persen dari pagu Rp30,72 triliun, yang meliputi belanja pegawai Rp19,94 triliun atau 94,3 persen dari pagu Rp21,14 triliun.
Disusul, belanja barang Rp7,27 triliun atau 92,52 persen dari pagu Rp7,86 triliun dan belanja modal Rp1,64 triliun atau 96,18 persen dari pagu Rp1,71 triliun.
Sementara realisasi untuk BLU sebesar Rp33,21 triliun atau 94,92 persen dari pagu Rp34,99 triliun, terdiri atas belanja barang Rp33,2 triliun atau 94,92 persen dari pagu Rp34,98 triliun dan belanja modal Rp12,3 miliar atau 87,65 persen dari pagu Rp14,04 miliar.
"BLU Rp34,9 triliun (pagu) realisasinya Rp33,21 triliun, ini yang kita lakukan. BLU ada yang BPDPKS dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang ada di bawah dan dikelola Kemenkeu," ujarnya.
Sri Mulyani melanjutkan akuntabilitas kinerja Kemenkeu tahun anggaran 2020 meliputi prioritas nasional sebanyak 12 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 121,7 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp145,03 miliar atau 87,6 persen dari pagu Rp165,42 miliar.
Selanjutnya, proyek unggulan internal Kemenkeu sebanyak 54 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 112 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp110,1 miliar atau 84,7 persen dari pagu Rp130,1 miliar.
Berikutnya, proyek dukungan tusi sebanyak 347 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 112,1 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp61,7 triliun atau 94,4 persen dari pagu Rp65,4 triliun.
"Akuntabilitas kinerja Kemenkeu tahun 2020 di dalam mendukung prioritas nasional sesuai yang dilabelkan atau di-earmark menggunakan skema dan kategori prioritas nasional," jelasnya.
Baca juga: Kemenkeu pastikan anggaran PEN 2021 menuju Rp627,9 triliun
Baca juga: Kemenkeu sisir anggaran untuk Posko Tangguh COVID-19 di desa-kecamatan
Baca juga: Komisi XI DPR setujui anggaran Kemenkeu 2021 sebesar Rp43,3 triliun
Sri Mulyani menyebutkan realisasi sebesar Rp62,08 triliun tersebut merupakan 94,46 persen dari pagu sebesar Rp65,72 triliun dan meningkat 10,25 persen dari realisasi anggaran pada 2019 yang mencapai 85,68 persen dari pagu.
"Ini kinerja Kemenkeu dengan BLU yang berarti ada belanjanya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) makanya angkanya jadi Rp65 triliun," katanya dalam raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Menkeu mengatakan realisasi itu meliputi belanja pegawai Rp19,94 triliun atau 94,3 persen dari pagu Rp21,14 triliun, belanja barang Rp40,48 triliun atau 94,48 persen dari pagu Rp42,48 triliun, dan belanja modal Rp1,65 triliun atau 96,11 persen dari pagu Rp1,72 triliun.
Ia merinci, untuk realisasi non-BLU adalah sebesar Rp28,86 triliun atau 93,95 persen dari pagu Rp30,72 triliun, yang meliputi belanja pegawai Rp19,94 triliun atau 94,3 persen dari pagu Rp21,14 triliun.
Disusul, belanja barang Rp7,27 triliun atau 92,52 persen dari pagu Rp7,86 triliun dan belanja modal Rp1,64 triliun atau 96,18 persen dari pagu Rp1,71 triliun.
Sementara realisasi untuk BLU sebesar Rp33,21 triliun atau 94,92 persen dari pagu Rp34,99 triliun, terdiri atas belanja barang Rp33,2 triliun atau 94,92 persen dari pagu Rp34,98 triliun dan belanja modal Rp12,3 miliar atau 87,65 persen dari pagu Rp14,04 miliar.
"BLU Rp34,9 triliun (pagu) realisasinya Rp33,21 triliun, ini yang kita lakukan. BLU ada yang BPDPKS dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang ada di bawah dan dikelola Kemenkeu," ujarnya.
Sri Mulyani melanjutkan akuntabilitas kinerja Kemenkeu tahun anggaran 2020 meliputi prioritas nasional sebanyak 12 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 121,7 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp145,03 miliar atau 87,6 persen dari pagu Rp165,42 miliar.
Selanjutnya, proyek unggulan internal Kemenkeu sebanyak 54 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 112 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp110,1 miliar atau 84,7 persen dari pagu Rp130,1 miliar.
Berikutnya, proyek dukungan tusi sebanyak 347 proyek dengan rata-rata capaian output sebesar 112,1 persen dan realisasi anggaran mencapai Rp61,7 triliun atau 94,4 persen dari pagu Rp65,4 triliun.
"Akuntabilitas kinerja Kemenkeu tahun 2020 di dalam mendukung prioritas nasional sesuai yang dilabelkan atau di-earmark menggunakan skema dan kategori prioritas nasional," jelasnya.
Baca juga: Kemenkeu pastikan anggaran PEN 2021 menuju Rp627,9 triliun
Baca juga: Kemenkeu sisir anggaran untuk Posko Tangguh COVID-19 di desa-kecamatan
Baca juga: Komisi XI DPR setujui anggaran Kemenkeu 2021 sebesar Rp43,3 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: