Karanganyar (ANTARA News) - Indonesia dengan Malaysia harus menata kembali hubungan bilateralnya dari awal agar kedua negara berdampingan itu hidup rukun, kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto, Senin.

"Indonesia dengan Malaysia harus menata hubungan bilateralnya dari `nol` apabila menginginkan kedua negara yang berdampingan itu hidup rukun," katanya pada "open hause" di rumahnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di Karanganyar, Senin.

Ia mengatakan, hubungan bilateral kedua negara tersebut selama ini hanya berdasarkan kepentingan emosional dan tanpa landasan yang rasional.

Akibatnya, katanya, setiap kali kedua negara itu menghadapi persoalan sedikit saja menjadikan hubungan mereka goyah.

"Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia semestinya dibangun secara rasional, tidak emosional saja, sehingga kalau ada ketidakcocokkan tidak menjadi benih-benih perselisihan seperti sekarang ini," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia dengan Malaysia memang bangsa serumpun, tetapi hubungan bilateral kedua negara harus bisa dipisahkan dengan persoalan kesamaan rumpun bangsa itu.

"Karena kedua negara ini bagaimana pun mempunyai kepentingan yang berbeda," katanya.

Ia menunjuk banyak persoalan kedua negara yang bisa memicu persoalan seperti tenaga kerja dan perbatasan baik di darat maupun di laut.

"Hal-hal seperti ini kalau tidak cepat diselesaikan bisa menjadi persoalan yang berkelanjutan," katanya.(*)

J005/M029/AR09