Ratusan narapidana Lapas Madiun jalani tes deteksi HIV/AIDS
9 Juni 2021 21:42 WIB
Sejumlah narapidana atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun menjalani tes deteksi HIV/AIDS yang digelar petugas lapas setempat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun di lingkungan lapas setempat, Rabu (9/6/2021). ANTARA/Louis Rika.
Madiun (ANTARA) - Sebanyak 204 narapidana atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun menjalani tes deteksi HIV/AIDS yang digelar petugas lapas setempat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun.
Kepala Seksi Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes-PPKB Kota Madiun, Tri Wahyuning Novitasari mengatakan tes HIV/AIDS bagi ratusan narapidana tersebut dilakukan di Blok D lapas setempat.
"Hari ini dilakukan pemeriksaan testing HIV dan skrining penyakit tidak menular. Sasarannya tahun ini ada 1.800 narapidana yang menjalani tes secara bertahap," ujar Tri Wahyuning Novitasari di Madiun, Rabu.
Menurut dia, tes deteksi HIV/AIDS atau "mobile VCT" tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Pemkot Madiun bersama pengelola lapas setiap tahun. Para penghuni lapas termasuk merupakan sasaran, sebab mereka para perisiko tinggi tertular HIV/AIDS, terlebih sebagian besar penghuni Lapas Madiun merupakan narapidana kasus narkoba.
"Jika ada yang positif HIV, maka Dinkes Kota Madiun akan mengakses layanan pengobatan ARV kepada warga binaan tersebut," kata Vita, sapaan akrab Tri Wahyuning Novitasari.
Kepala Lapas Kelas I Madiun Asep Sutandar mengatakan pemeriksaan HIV sangat penting dan rutin dilakukan.
"Cek kesehatan ini dalam rangka agar kita lebih mengetahui warga binaan mana saja yang menjadi perhatian lebih dalam hal kesehatan. Jangan sampai mereka ini dikucilkan," kata Asep.
Sesuai data, hingga kini ada sebanyak delapan warga binaan yang diketahui positif HIV berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Sedangkan hasil tes kali ini tidak ditemukan warga binaan yang positif HIV, namun ditemukan lima orang yang tertular TBC.
Asep menjelaskan, pihak lapas telah menyiapkan blok khusus yang berada di klinik kesehatan lapas untuk warga binaan yang diketahui mengidap penyakit, baik HIV maupun TBC.
Penyediaan blok khusus tersebut bukan berarti mereka diasingkan, tetapi dalam rangka agar tidak menular ke warga binaan yang lain.
Ia menambahkan, selain tes kesehatan rutin, pihak lapas juga gencar memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga binaan.
Kepala Seksi Pengelolaan Pelayanan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes-PPKB Kota Madiun, Tri Wahyuning Novitasari mengatakan tes HIV/AIDS bagi ratusan narapidana tersebut dilakukan di Blok D lapas setempat.
"Hari ini dilakukan pemeriksaan testing HIV dan skrining penyakit tidak menular. Sasarannya tahun ini ada 1.800 narapidana yang menjalani tes secara bertahap," ujar Tri Wahyuning Novitasari di Madiun, Rabu.
Menurut dia, tes deteksi HIV/AIDS atau "mobile VCT" tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Pemkot Madiun bersama pengelola lapas setiap tahun. Para penghuni lapas termasuk merupakan sasaran, sebab mereka para perisiko tinggi tertular HIV/AIDS, terlebih sebagian besar penghuni Lapas Madiun merupakan narapidana kasus narkoba.
"Jika ada yang positif HIV, maka Dinkes Kota Madiun akan mengakses layanan pengobatan ARV kepada warga binaan tersebut," kata Vita, sapaan akrab Tri Wahyuning Novitasari.
Kepala Lapas Kelas I Madiun Asep Sutandar mengatakan pemeriksaan HIV sangat penting dan rutin dilakukan.
"Cek kesehatan ini dalam rangka agar kita lebih mengetahui warga binaan mana saja yang menjadi perhatian lebih dalam hal kesehatan. Jangan sampai mereka ini dikucilkan," kata Asep.
Sesuai data, hingga kini ada sebanyak delapan warga binaan yang diketahui positif HIV berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Sedangkan hasil tes kali ini tidak ditemukan warga binaan yang positif HIV, namun ditemukan lima orang yang tertular TBC.
Asep menjelaskan, pihak lapas telah menyiapkan blok khusus yang berada di klinik kesehatan lapas untuk warga binaan yang diketahui mengidap penyakit, baik HIV maupun TBC.
Penyediaan blok khusus tersebut bukan berarti mereka diasingkan, tetapi dalam rangka agar tidak menular ke warga binaan yang lain.
Ia menambahkan, selain tes kesehatan rutin, pihak lapas juga gencar memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga binaan.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: