Kabul (ANTARA News) - Taliban memperingati serangan 9/11 di Amerika Serikat, Sabtu, dengan minta pada pasukan Amerika untuk mundur dengan tanpa syarat dan mengakhiri "pendudukan tidak sah" di Afghanistan.

Dalam satu pernyataan yang juga bertepatan dengan perayaan Idul Fitri,Taliban menyatakan AS tidak bisa membawa perdamaian ke Afghanistan setelah sembilan tahun perang.

Ketika sekutu-sekutu NATO-nya menarik tentara mereka, Amerika telah menjadi sasaran di dalam dan luar negeri, kata pernyataan itu, yang dikirim melalui email ke organisasi media.

"Sembilan tahun setelah 11 September, meskipun telah menggunakan semua kemungkinan solusi militer di Afghanistan, mereka tak punya kemungkinan untuk (menciptakan) perdamaian," kata pernyataan itu mengenai AS.

"Mereka tinggal dengan satu-satunya opsi dan itu adalah menarik pasukan mereka dari Afghanstan tanpa prasyarat apapun.

"Mereka tidak memiliki hak untuk menerapkan syarat dan prasyarat untuk meninggalkan Afghanistan karena, pertama, pendudukan mereka atas Afghanistan adalah tidak sah dan juga, kedua, mereka telah kalah dalam invasi tidak sah itu," katanya.

AS dan NATO memiliki 150.000 tentara di Afghanistan yang berperang untuk mengakhiri perlawanan Taliban.

Para pemimpin militer, termasuk komandan pasukan internasional Jendral AS David Petraeus, sepakat bahwa jejak kaki Taliban telah meluas dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya ke utara negara itu yang pernah mencapai keadaan damai.

Perlawanan itu berpusat di provinsi Kandahar dan Helmand di selatan, yang didiami sebagian besar oleh etnik Pashtun yang merupakan lapisan dasar bagi Taliban dan perjuangannya melawan pemerintah di Kabul.

Presiden Hamid Karzai, tetap berkuasa dengan pasukan koalisi, telah berusaha untuk membuka dialog dengan pemimpin Taliban guna mengakhiri perang dengan cepat, saat tentara AS diperkirkan akan mulai dikurangi Juli tahun depan.
(S008/A038)