Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan pendapatan negara bukan pajak dari kawasan wisata Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores mengalami penurunan drastis dari Rp3 miliar pada 2019 menjadi Rp500 juta pada 2020.
"Pendapatan negara bukan pajak dari pengelolaan kawasan wisata Kelimutu mengalami penurunan drastis karena jumlah wisatawan yang datang berkunjung juga terbatas," kata Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu.
Sementara pendapatan yang diperoleh pemerintah dari kawasan wisata Kelimutu pada priode Januari-Juni 2021 baru mencapai Rp100 juta lebih.
Dia mengatakan, penurunan pendapatan negara sebagai dampak dari adanya kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan bagi wisatawan yang berkunjung Ke Kelimutu guna mencegah penyebaran COVID-19.
Pemerintah pusat, kata dia, hanya mengizinkan jumlah wisatawan yang masuk ke kawasan Kelimutu sebanyak 400 orang/hari.
Ia mengatakan kehadiran wisatawan ke danau tiga warna Kelimutu mampu mengerakan roda ekonomi masyarakat di sekitar kawasan danau tersebut.
"Geliat ekonomi masyarakat Desa Moni di bawah kaki gunung Kelimutu sangat pesat dan tergantung dari kunjungan wisatawan baik domestik maupun wisatawan internasional sehingga pendapatan masyarakat meningkat," katanya.
Pemerintah NTT berharap adanya intervensi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan riset di kawasan Kelimutu terkait terjadinya penurunan permukaan air pada salah satu dari tiga danau Kelimutu sehingga kunjungan wisatawan kembali meningkat.
"Apabila hasil riset itu sudah ada maka pelaku usaha di Moni bisa lebih nyaman untuk menjalankan usahanya dan wisatan bisa kembalin meningkat berkunjung ke daerah ini," katanya.
Baca juga: Permukaan air Danau Kelimutu turun lima meter, kenapa?
Baca juga: Matahari terbit daya tarik wisata Danau Kelimutu
Baca juga: Kelimutu sumbang pendapatan negara Rp2,8 miliar
Kunjungan wisatawan terbatas, Pendapatan negara dari Kelimutu turun
9 Juni 2021 17:39 WIB
Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu. ANTARA/Benny Jahang/pri.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: